RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle – ev) di Tanah Air. Untuk itu, Pemerintah melakukan beragam upaya guna mengakselerasi elektrifikasi kendaraan sekaligus menargetkan untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025. Sebagai subholding Beyond kWh PLN yang fokus pada solusi connectivity dan digital, PLN Icon Plus pun telah berkomitmen untuk mendukung elektrifikasi kendaraan hingga terwujud ekosistem EV di Indonesia.
Kolaborasi pun menjadi strategi PLN Icon Plus dalam mewujudkan ekosistem ev. Untuk itu, pada hari ini, PLN Icon Plus dan ABB menandatangani Nota Kesepahaman terkait kerja sama pengembangan layanan dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini mengukuhkan kolaborasi antara PLN Icon Plus dan ABB.
Penandatanganan berlangsung di Jakarta dan dilaksanakan oleh VP Pelayanan Kendaraan Listrik Anne Apriani, President Director of PT ABB Sakti Industri (ABB di Indonesia) Gerard Chan, serta Region Leader for Asia Pasific of ABB E-mobility Pte.Ltd. Wee Jin Lee.
Melalui kolaborasi ini, PLN Icon Plus dan ABB akan melakukan berbagai kajian teknologi, studi serta diskusi terkait pengembangan layanan pengisi daya kendaraan listrik. Kerja sama juga mencakup penyediaan perangkat pengisi daya kendaraan listrik (charger) serta pengembangan platform CSMS (Charging Station Management System).
Menurut VP Pelayanan Kendaraan Listrik Anne Aprina, banyak regulasi yang telah disiapkan pemerintah untuk menyambut era kendaraan listrik dalam negeri. Regulasi ini dimulai dari Pepres nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang menjadi tonggak awal dimulainya era kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satu regulasi lainnya adalah adanya program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian kendaraan bermotor listrik beroda empat dan bus yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023 yang sudah berlaku sejak April 2023.
“Dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman ini, PLN Icon Plus dan ABB ikut serta mendukung pemerintah dalam era kendaraan listrik di Tanah Air. Penggunaan kendaraan listrik kedepannya akan terus berkembang pesat, tentunya PLN Icon Plus akan terus mengembangkan bisnis Beyond kWH terutamanya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai beserta ekosistemnya.”
Menurut President Director PT ABB Sakti Industri Gerard Chan, kendaraan listrik berkembang sangat pesat di Indonesia. Tidak hanya dari sisi jumlah kendaraannya, tetapi juga dalam hal penyediaan infrastruktur pengisian daya listruk yang andal di berbagai wilayah Indonesia.
“Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menandai komitmen ABB dan PLN Icon Plus untuk mempererat kerja sama dalam pengembangan berbagai layanan terkait pengisi daya kendaraan listrik. Hal ini sekaligus sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah dalam mengakselerasi implementasi e-mobility di Indonesia,” lanjut Gerard.
Berdasarkan data PT PLN (Persero), hingga Desember 2022, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di Indonesia tercatat sebanyak 588 unit yang tersebar di 257 lokasi. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, telah terjadi peningkatan signifikan sebesar 120,22 persen, dari sebelumnya berjumlah 267 unit di 197 lokasi.
Sebagai subholding Beyond kWh, PLN Icon Plus mendapat mandat dari PT PLN (Persero) untuk mengembangkan bisnis di luar ketenagalistrikan atau yang disebut dengan istilah Beyond kWh. Selain fokus pada connectivity dan digital solution, kini PLN Icon Plus juga tengah mengembangkan solusi green energy berupa PV Rooftop serta mendorong pertumbuhan ev dan ekosistemnya. Termasuk, pengembangan solusi digital untuk SPKLU dan layanan terkait ev lainnya yang terintegrasi dengan layanan kelistrikan dalam sebuah platform bernama PLN Mobile. (RAMA)
FOTO: DOK PLN ICON PLUS