RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Rokan yang berkontrak dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) melakukan tajak sumur eksplorasi Pinang East-1 pada Kamis, 14 Maret 2024 pukul 23.30 WIB.
Kegiatan tajak tersebut dalam rangka menemukan cadangan migas baru untuk mendukung upaya peningkatan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) guna memenuhi kebutuhan energi dan mendukung ketahanan energi nasional.
Sumur Pinang East-1 terletak di lapangan Pinang, tepatnya di Kabupaten Rokan, Sumatra Utara. Sumur eksplorasi tersebut akan dibor secara vertikal menggunakan Rig PDSI#49.2 (550 HP) dengan rencana kedalaman akhir sumur di 3.905 ft.
Pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan migas yang terdapat pada Reservoir Bekasap Sand.
BACA JUGA:
PHR Edukasi Warga Rohil untuk Pengelolaan Sampah dan Cegah Karhutla di Riau
Saat ini status operasi pengeboran sumur Pinang East-1 sedang melakukan pengeboran vertical section lubang 17-1/2” sampai kedalaman 800 ftMD. Program pengeboran sumur eksplorasi ini diperkirakan akan dilaksanakan sampai waktu 2 bulan ke depan
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menyampaikan tahun ini SKK Migas dan KKKS telah menyepakati program pemboran ekplorasi yang lebih masif dibandingkan tahun lalu. Tahun 2024 target pemboran sumur eksplorasi mencapai 48 atau meningkat sekitar 26 persen dibandingkan realiasi tahun lalu. Untuk tercapainya target tersebut, diawal tahun SKK Migas mendorong KKKS untuk dapat melakukan pemboran, salah satu yang direalisasikan adalah pemboran sumur eksplorasi Pinang East-1.
“Kunci untuk mendukung peningkatan produksi minyak dan gas adalah penemuan sumber hidrokarbon, oleh karenanya SKK Migas tahun ini mendorong investasi eksplorasi yang lebih masif dengan rencana investasi sebesar US$ 1,8 miliar atau naik 100% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar US$ 0,9 miliar”.
“Terlebih, saat ini Blok Rokan adalah penyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia, oleh karenanya potensi yang ada harus bisa dioptimalkan sehingga dapat mendukung ketahanan energi nasional”, imbuh Hudi.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, keberhasilan tajak sumur eksplorasi Pinang East ini merupakan bagian dari pemenuhan Komitmen Kerja Pasti (KKP) dari WK Rokan dalam upaya meningkatkan jumlah produksi untuk ketahanan energi nasional.
“Sumur ini menargetkan reservoir (tempat penyimpanan cadangan minyak dalam bumi) Bekasap, yang merupakan reservoir utama yang telah memproduksi minyak di Lapangan Pinang,” kata Edwil.
Edwil menambahkan, prospek Pinang East diharapkan memiliki sumber daya kontijen (2C resources) minyak sebesar 2,53 juta barel setara minyak (MMBOE). Lapangan ini akan lebih maksimal dengan adanya tambahan sumur pengembangan.
“Dengan estimasi dibutuhkan satu sumur development (pengembangan) tambahan untuk optimalisasi produksi jika diperoleh temuan/discovery untuk bisa memproduksi minyak yang terkandung dalam struktur Pinang East,” katanya.
Edwil juga mengapresiasi kinerja tim PHR di lapangan yang berhasil melakukan pekerjaan tajak sumur dengan aman dan selamat. Untuk saat ini, lanjut Edwil, tajak sumur ini menjadi satu-satunya sumur eksplorasi atau sumur yang digunakan untuk mengambil sampel atau data di Lapangan Pinang East. (Rama Julian)
Foto: Dok PHR