Thursday , 27 March 2025
Home / PASAR MODAL / PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) secara resmi mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/3). Harga perdana saham yang dilepas sebesar Rp 216 per saham. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk ditunjuk sebagai underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.

Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, menjelaskan Initial Public Offering (IPO) ini merupakan momentum penting dan strategis bagi perusahaan untuk memperbesar bisnis dan meningkatkan kinerja finansial secara berkelanjutan. Peningkatkan modal melalui IPO akan menjadikan perusahaan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan dan mendukung program hilirasasi industri nikel yang kini menjadi salah satu fokus pemerintah.

“Melalui strategi IPO ini, perusahaan akan fokus untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan nikel dengan memperbanyak alat berat yang dapat meningkatkan kegiatan operasional,” ujar Ivo usai pencatatan saham perdana di BEI, Senin (10/3).

Dalam IPO ini, MINE menawarkan kepada para investor sebanyak 612.665.300 saham yang equivalen dengan 15 persen dari modal ditempatkan. Dengan harga perdana saham Rp 216 per saham, perusahaan jasa penunjang tambang ini berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp 132,3 miliar.

“Selama masa penawaran awal dan umum, IPO mendapat antusiasme luar biasa dari investor. Hal tersebut tercermin dari besarnya permintaan pada pooling yang mengalami oversubscribe hingga 25x,” ungkapnya.

Menurut Ivo, keberhasilan perusahaan melaksanakan IPO ini merupakan hasil kerja keras dari banyak pihak seperti karyawan, pemegang saham, mitra kerja, regulator, investor serta profesi penunjang pasar modal.

Secara fundamental kinerja MINE terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya produktivitas kerja. Pada 31 Agustus 2024, perusahaan ini mencatat pendapatan Rp 1,36 triliun,  meningkat 40,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 968,05 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47,0 persen dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada tanggal 31 Agustus 2023 menjadi  9,8 juta bcm pada 31 Agustus 2024.

Menurut Ivo, peningkatan jumlah alat berat setelah IPO ini akan semakin menaikkan kemampuan perusahaan dalam penambangan nikel, sehingga berdampak langsung kepada pendapatan perseroan. Program hilirisasi industri nikel di dalam negeri dan meningkatnya kebutuhan dunia terhadap nikel juga akan menjadi peluang bisnis yang baik bagi perusahaan.

“Berkembangnya ekosistem Electric Vehicle (kendaraan listrik) dunia yang membutuhkan dukungan nikel memberi nilai tambah bagi Perseroan untuk meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang. Sebagai pelaku bisnis, kami berharap juga dapat mendukung Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia,” paparnya. (RA)

Foto: ist

About Resourcesasia

Resources Asia.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan (ebt), industri penunjang, lingkungan, CSR, perindustrian dan lainnya.

Check Also

PGE Bukukan Laba Bersih USD 133,99 Juta di Kuartal III 2024

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Selama sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *