RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Sebagai Generation Company terbesar se Asia Tenggara PLN Indonesia Power (PLN IP) selalu berkomitmen untuk menyediakan pasokan listrik yang andal untuk masyarakat Indonesia. Pada moment Lebaran 1445 Hijriah PLN IP tidak hanya jamin keandalan pasokan listrik di pulau Jawa namun juga di pulau Kalimantan melalui PLTU Bengkayang yang memasok 20 persen di sistem kelistrikan khatulistiwa.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan seluruh personil siaga PLN IP dengan sepenuh hati melayani pasokan listrik untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Saat ini kami tengah siaga kelistrikan Lebaran 1445 Hijriah sampai dengan tanggal 19 mendatang, tak hanya kesiapan kelistrikan yang ada di pulau Jawa yang merupakan pulau terpadat di Indonesia, namun juga di Kalimantan, kami disana ada beberapa pembangkit, salah satunya PLTU Bengkayang yang memasok ke sistem khatulistiwa,” ujar Edwin.
Seperti diketahui PLTU Bengkayang 2×50 Megawatt saat ini menyumbang 20 persen dari kebutuhan sistem kelistrikan khatulistiwa serta melistriki sebagian besar wilayah Kalimantan Barat dengan masuk ke sistem khatulistiwa melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150KV.
BACA JUGA:
PLN Indonesia Power Kerahkan Ribuan Personil Saat Malam Takbir 1445 Hijriah
Sementara itu Manager PLN IP PLTU Bengkayang Slamet Muji Raharjo mengungkapkan saat ini PLTU Bengkayang dalam keadaan andal dan prima dalam memasok listrik. Slamet juga mengatakan sebelum memasuki libur lebaran Insan PLN IP PLTU Bengkayang telah melaksanakan pemeliharaan secara berkala dan selalu memastikan keandalan mesin pembangkit.
“Jauh-jauh hari kami telah menyiapkan segala sesuatunya dan kami pastikan semua mesin pembangkit dalam keadaan prima,” ungkap Slamet.
Sebelumnya, PLTU Bengkayang berhasil sabet Penghargaan Foder Free (Force Outage Derating Free). Penghargaan ini diraih atas keberhasilan PLTU Bengkayang bebas gangguan baik turun beban maupun trip selama 152 hari sepanjang Tahun 2023.
BACA JUGA:
PLTU Bengkayang juga telah menerapkan cofiring biomass dari Pelet Tandan Kosong (Tangkos) Kelapa Sawit sebesar 5 persen. Selain telah menjadi komitmen dalam membantu Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060, Cofiring Biomass ini juga merupakan salah satu green booster dalam program akselerasi peningkatan bauran energi terbarukan Tanah Air. (Rama Julian)
Foto: Dok PLN Indonesia Power