Resourcesasia.id, Balikpapan – Direktur Utama Pertamina Massa Manik melakukan tatap muka dengan seluruh tim manajemen dan pekerja Total E&P Indonesie (TEPI), di Ballroom Kantor TEPI, Balikpapan. Massa didampingi Direktur PT Pertamina Hulu Mahakam Ida Yusmiati, President & General Manager TEPI Arividya Noviyanto serta Kepala Divisi Sumber Daya Manusia & Sekuriti Operasi Minyak dan Gas Bumi, Bidang Dukungan Bisnis SKK Migas Budi Arman.
Pada acara yang dikemas dalam bentuk Townhall Meeting Mahakam PSC, Massa Manik memberikan arahan dan overview bisnis Pertamina. Ia mengatakan acara ini menunjukkan suatu komitmen Pertamina untuk Sumber Daya Manusia (SDM) TEPI yang akan menjadi bagian dari keluarga besar Pertamina, sehingga bisa bersama-sama menggarap bisnis yang lebih baik lagi.
“Aspek yang paling penting itu adalah strategi, pengelolaan risiko dan manusia. Strategi boleh bagus, mengelola risiko sudah sangat bagus tapi yang terpenting adalah mengelola SDM-nya,” ungkap Massa.
Seperti diketahui, Total E&P Indonesie (TEPI) akan mengakhiri kontraknya setelah hampir 50 tahun beroperasi di Mahakam PSC pada 31 Desember 2017. Setelah kontrak berakhir, pengelolaan Blok Mahakam pindah ke tangan PT Pertamina Hulu Mahakam.
Dalam kesempatan tesebut Massa mengajak seluruh pekerja TEPI untuk dapat bekerja dengan menerapkan tiga prinsip, yaitu ‘Jujur, Tulus, Amanah’.
“Bekerjalah dengan hati yang lapang, maka segala persoalan akan terpecahkan karena kita merajut suatu tujuan untuk menuju ke arah yang lebih sempurna lagi. Contohnya, kita ingin mencapai 100, bisa menjadi 200. Itulah yang terjadi jika kita bekerja dengan hati,” pesannya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Ida Yusmiati. Ia berharap setelah dilakukan offering per 30 Mei 2017, yaitu proses integrasi karyawan TEPI menjadi karyawan PHM, karyawan TEPI tetap bekerja secara fokus dan profesional.
“Hal penting lainnya, HSSE yang selama ini diterapkan di TEPI terus menjadi core value sehingga nanti bisa ditularkan ke teman-teman Pertamina. Pekerjaan masih sangat banyak, tantangannya juga luar biasa dan cukup high risk. Karenanya kami mengharapkan support dari TEPI,” kata Ida.
Sementara itu, President & GM TEPI, Arividya Noviyanto menyampaikan paparannya terkait kinerja TEPI. Produksi gas (inlet) pada 2016 mencapai rata-rata 1,64 Billion Cubic Feet Per Day (BCFD) dan 64.000 Barrel of Day (BOD) likuid (minyak dan kondensat). Hingga 23 Mei 2017 ini, pencapaian produksi TEPI (YTD – Year To Date) untuk gas (inlet) 1,46 BCFD dan 56.000 BOD.
“Kami memproduksi minyak dan gas di blok yang sudah mature, sehingga penurunan produksi secara alamiah adalah tantangan yang harus kami kelola. Namun TEPI telah berhasil menjaga produksi tetap baik,” kata Arividya. Prestasi lainnya yang berhasil ditorehkan oleh TEPI, yakni sepanjang tahun 2016 tanpa Tidak Masuk Kerja Karena Cedera (Lost Time Injury/LTI).
“Kami secara ketat menerapkan prinsip Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan sebagai nilai utama. Perilaku dan budaya itu akan tetap kami teruskan tanpa mengenyampingkan penerapan good governance, compliance, serta operational excellence,” ungkap Arividya.
Dirinya berharap, pencapaian yang berhasil diraih tahun lalu akan berhasil juga pada tahun ini. “Kita pertahankan dalam transisi ini sampai akhir tahun dan setelahnya. Mudah-mudahan motivasi kita semua tetap terjaga, karena blok Mahakam adalah tempat kita berkarya dan siapapun yang akan menjadi operator tergantung dari apa yang kita kerjakan dan bagaimana kita termotivasi untuk melakukan itu,” lanjut Arividya.
Dalam kesempatan tersebut juga, Ketua Serikat Pekerja Nasional Total Indonesia (SPNTI) Budi Satria membacakan surat tertulis sebagai aspirasi dari para karyawan TEPI yang merasa bangga menjadi bagia dari kisah sukses operasi migas di Mahakam. Pihaknya berkomitmen untuk mendukung kelanjutan operasi di wilayah kerja Mahakam oleh PT Pertamina Hulu Mahakam dengan kemampuan terbaik yang dimiliki sebagaimana yang telah dibuktikan selama hampir 50 tahun beroperasi di TEPI.
“Kami mengucapkan terima kasih atas komunikasi yang telah terbangun dengan SKK Migas dan Pertamina berjalan dengan baik sejak awal masa transisi. Semoga dengan kemudahan itu akan tercipta hubungan kerja yang lebih baik demi tercapainya target operasi migas di wilayah kerja Mahakam,” ungkap Budi.(Dina)
Foto: Ist