RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Mining Industry Indonesia atau MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan berkomitmen memberikan beragam manfaat bagi masyarakat dari kegiatan operasional pertambangan. Salah satunya adalah pembangunan kota modern di Timika yang diinisiasi Grup MIMD ID, PT Freeport Indonesia (PTFI).
Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, dalam eksplorasi sumber daya MIND ID selalu mengedepankan beragam manfaat yang dapat dirasakan untuk masyarakat sekitar wilayah pertambangan. Sehingga dapat memberikan kemakmuran kemajuan dan masa depan yang lebih baik.
“Kegiatan operasi pertambangan yang kami lakukan tidak hanya mempertimbangkan keberlangsungan bisnis, tetapi juga memberikan beragam kemajuan bagi masyarakat sekitarnya,” kata Heri.
Heri melanjutkan, MIND ID pun telah menganut pada pilar sustainability yang meliputi lingkungan dan perubahan iklim, smart operasional dan tata layanan produk, insan MIND ID, kemasyarakatan, pengembangan ekonomi dan tata kelola.
“Pilar sustainability merupakan enabler untuk mewujudkan aspirasi MIND ID menjadi perusahaan kelas dunia,” ujarnya.
BACA JUGA :
MIND ID Raih Berbagai Penghargaan di Akhir Tahun, Bukti Komitmen Perusahaan di Berbagai Bidang
Salah satu wujud penerapan pilar sustainability adalah didirikannya Kota Kuala Kencana yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia untuk mendukung operasional perusahaan serta mendukung perkembangan kota Timika.
Kota yang dibangun pada 5 Desember 1995 di area seluas 17.078 hektar Kabupaten Mimika, Papua Tengah ini merupakan kota modern pertama di Indonesia yang dibangun di tengah hutan tropis dengan konsep “kota berwawasan lingkungan”.
General Superintendent Facilities Management PTFI Samsul Arifin mengungkapkan, Kuala Kencana memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Timika sejak didirikan hingga memasuki usia 28 tahun. Salah satu kontribusi nyata kota Kuala Kencana bagi masyarakat Kabupaten Mimika adalah kehadiran Instalasi Pengolahan Air atau Water Treatment Plant (WTP) yang telah diresmikan Bupati Mimika Eltinus Omaleng, pada Oktober 2023 lalu sebagai upaya menyediakan sarana air bersih untuk masyarakat Timika.
WTP senilai US$ 10 juta atau Rp 150 miliar tersebut merupakan kerja sama PTFI dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika. Saat ini, fasilitas ini sedang dalam tahap uji coba dan akan memberikan air bersih untuk mendukung peningkatan kualitas hidup warga Kota Timika.
BACA JUGA :
TJSL Grup MIND ID Inalum: Sekolah Berkebun Apotik Hidup Ciptakan Karakter Anak Cinta Lingkungan
“Sampai saat ini, kami terus mengelola Kuala Kencana secara baik sebagai kota tambang modern di Indonesia Timur. Kami berharap kehadiran Kuala Kencana dapat selalu berkontribusi secara positif, bahkan bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi ke depannya,” kata Samsul.
Kuala Kencana memberikan nuansa yang berbeda bagi warga Mimika. Memasuki kawasan Kuala Kencana, kita dihadirkan dengan suasana alam yang terjaga rapi. Tidak ada kabel-kabel dan tiang listrik yang malang melintang, semua tertanam dengan rapi di bawah tanah.
Di kiri-kanan jalan nampak pepohonan yang menjadi bagian asli dari hutan tropis. Flora dan fauna diperlakukan sebagai aset kota yang sangat berharga. Salah satu hal yang menarik saat berkeliling di kota ini adalah masih banyak ditemukan aneka fauna asli Papua yang hidup liar di kota ini seperti Burung Cendrawasih, Kakatua Raja, Rangkong, Nuri Kepala Hitam, Kuskus, hingga Kasuari.
“Keragaman hayati ini dijaga oleh warga sekitar dan diawasi dengan ketat oleh petugas khusus,” ujar Syamsul.
Kota Kuala Kencana sukses memadukan unsur keberlangsungan lingkungan (sustainability) serta kebutuhan kehidupan masa kini. Selain itu, Kuala Kencana juga dijadikan sebagai benchmark pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan sempat menjadi lokasi lomba lari maraton, serta jalan cepat saat perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Fakta penting lainnya, Kuala Kencana memiliki sistem pengendalian limbah dan pengelolaan sampah yang dimonitor secara berkala. Melalui sistem ini, Kuala Kencana berhasil meminimalisir angka kasus malaria karena suasana kota yang bersih.
“Kami bekerja sama dengan Public Health & Malaria Control (PHMC) untuk mencegah perkembangan nyamuk malaria di area kami,” jelas Samsul.
Samsul Arifin juga mengatakan konsep hunian yang dibangun di Kuala Kencana memadukan unsur modern dan alam. Di pusat kota, terdapat gedung perkantoran, fasilitas umum dan sosial, serta tempat ibadah.
BACA JUGA :
Program PUMK Grup MIND ID Jadi Jalan Pengusaha Ayam Petelur Kembangkan Usaha
Sementara di tengah pusat kota, sebuah patung rancangan Nyoman Nuarta yang menjadi icon kota Kuala Kencana berdiri gagah di tengah alun-alun. Tidak hanya warga yang bermukim di Kuala Kencana, warga Timika pun dapat ikut menikmati dan merasakan manfaat dari kehadiran kota ini.
“Kota ini dibangun menyatu dengan alam dengan tetap menjaga banyak ruang terbuka hijau,” kata Samsul. (Rama Julian)
Foto : Dok MIND ID