RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID telah melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat adat di sepanjang 2023. Hal ini merupakan wujud nyata perusahaan yang berupaya untuk terus mendukung dan memajukan hak serta kesejahteraan masyarakat adat di sekitar area pertambangan.
“Grup MIND ID menyadari pentingnya membangun hubungan baik dengan masyarakat setempat, termasuk masyarakat adat,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Hal ini diwujudkan secara nyata oleh salah satu anggota Grup MIND ID, PT Timah Tbk, yang melaksanakan pemberdayaan masyarakat Adat Mapur di Dusun Air Abik, Desa Deniang, Kabupaten Bangka. PT Timah Tbk bersama masyarakat adat dan Lembaga Adat Mapur telah membangun Kampung Adat Gebong Memarong.
Berbagai program pemberdayaan masyarakat adat pun dilaksanakan secara berkelanjutan, seperti menggelar pelatihan untuk mendukung perekonomian. Sejak 2022, PT Timah Tbk terus melakukan pemberdayaan masyarakat Adat Mapur.
Perusahaan mendukung pengembangan ekonomi kreatif di kampung Adat Gebong Memarong. Hal ini berguna untuk mendukung perekonomian masyarakat adat.
BACA JUGA :
Pada 2023, PT Timah Tbk melaksanakan sejumlah kegiatan bersama masyarakat Adat Mapur dengan memberikan pelatihan pendampingan wisata, yakni Pelatihan Pemandu Lokal. Kegiatan yang diikuti oleh belasan masyarakat adat Mapur ini merupakan upaya perusahaan untuk melatih masyarakat agar bisa menjadi pemandu wisata di Kampung Adat Gebong Memarong.
Selain itu, PT Timah juga membangun infrastruktur toilet untuk mendukung sarana dan prasarana. Bukan itu saja, PT Timah Tbk juga membantu mempromosikan Kampung Adat Gebong Memarong dengan membuat leaflet promosi memarong dan katalog produk kerajinan.
Anggota Grup MIND ID lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), juga memberdayakan masyarakat adat dengan menerbitkan Kebijakan Pelaksana tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Hal ini mencakup perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat, pelestarian budaya setempat, dan perlindungan hak ulayat.
Selain Kebijakan Pelaksana tentang HAM, Grup MIND ID juga memiliki Kebijakan Pelaksana mengenai Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat yang berfokus pada pengembangan dan pelibatan masyarakat adat. Sejauh ini, tidak ditemukan insiden pelanggaran hak masyarakat adat oleh Grup MIND ID karena perusahaan menyadari pentingnya membangun hubungan baik dengan masyarakat setempat, termasuk suku adat.
Grup MIND ID mengedepankan komunikasi dan pendekatan sosial budaya. Selain itu, kontribusi sosial untuk masyarakat adat dalam bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya juga terus dioptimalkan.
BACA JUGA :
Tingkatkan Profesionalitas dan Kompetensi SDM, Grup MIND ID PT Bukit Asam Tbk Terima Lisensi BNSP
Salah satu penghormatan terhadap hak-hak masyarakat itu terbukti melalui terjalinnya hubungan yang harmonis antara anggota masyarakat setempat dengan PT Antam Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Bauksit (UBPB) Kalimantan Barat operasionalnya berdampingan dengan Suku Dayak, sedangkan Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Maluku Utara operasionalnya berdampingan dengan Suku Togutil.
Bersama anggota masyarakat adat dari Suku Togutil, PT Antam Tbk berperan aktif dalam membangun dan mengembangkan Kampung Budaya Togutil. Kampung budaya ini merupakan inisiatif dari Antam sebagai bagian dari kontribusi dan investasi sosial perusahaan yang bertujuan memperkuat keberlanjutan budaya Suku Togutil.
Perusahaan bersama masyarakat setempat membangun infrastruktur, fasilitas pendidikan, dan pelestarian tradisi. Keberadaan Kampung Budaya Togutil pun menjadi tempat yang berhasil menghidupkan warisan budaya Suku Togutil.
PT Antam Tbk juga mendukung potensi di daerah Tayan, Kalimantan Barat. Sejak 2018, perusahaan telah menjadikan Danau Laet sebagai UMK Binaan.
Danau Laet yang memiliki luas sekitar 800 hektar ini terletak di Desa Subah, kecamatan Tayan Hilir, Pontianak, Kalimantan Barat. Tak hanya dikelilingi keindahan alam, danau ini juga memiliki 12 pulau yang terletak di bagian tengahnya.
Salah satu pulau tersebut adalah Kampung Otong yang dihuni sekitar 42 Kepala Keluarga (KK). Para pengunjung bisa menikmati keindahan Danau Laet dengan menyewa perahu.
Perusahaan juga telah membangun miniatur rumah adat Betang, membangun toilet yang layak, menyediakan life vest bagi penumpang perahu, serta mengembangkan penerangan alternatif berupa solar cell. Tak hanya potensi alam, PT Antam Tbk juga menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian budaya Tayan melalui program Rumah Betang.
Rumah betang merupakan rumah khas Suku Dayak yang terus dilestarikan di Tayan. Rumah ini memiliki ornamen-ornamen di bagian dalam yang merupakan identitas dari masyarakat Suku Dayak.
Selanjutnya, Grup MIND ID PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) juga telah membina ratusan penenun ulos di Desa Adat Ragi Hotang dan Desa Wisata Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Hal ini sebagai upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal.
Selain memiliki banyak penenun ulos, desa tersebut juga memiliki rumah adat sopo dan bolon yang berusia lebih dari satu abad. Dua hal ini menjadi daya tarik yang besar bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Rumah Sopo merupakan rumah adat yang digunakan nenek moyang sejak ratusan tahun lalu sebagai tempat lumbung padi. Sedangkan Rumah Bolon merupakan rumah tempat hunian yang di dalamnya banyak terdapat ruangan yang menjadi tempat tinggal beberapa kepala keluarga.
Sejak 2017, PT Inalum bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus membantu masyarakat adat melestarikan rumah adat yang terbuat dari kayu itu.
Bukan itu saja, PT Inalum juga memfasilitasi masyarakat membangun rumah penginapan (home stay) untuk wisatawan yang ingin bermalam di kawasan wisata tersebut. Tercatat, sudah ada 14 home stay di Desa Wisata Meat, Kabupaten Toba Samosir.
Selain itu, PT Inalum juga membantu masyarakat mengembangkan wisata air dengan membangun dermaga. Perusahaan juga memberikan beberapa perahu jenis kayak dan mainan bebek.
Sementara khusus remaja putri dan ibu-ibu Desa Meat, PT Inalum memfasilitasi pembangunan sanggar tari. Perusahaan juga membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pelatihan membuat makanan olahan bakso goreng (basreng).
BACA JUGA :
Komitmen Grup MIND ID PTFI Mendukung Penuh Program Pendidikan untuk Anak-Anak Papua
Pembuatan bakso tersebut memanfaatkan ikan di Danau Toba sebagai bahan baku. Selain itu, perusahaan juga membantu penjualan melalui Rumah BUMN Inalum.
Tak ketinggalan, Grup MIND ID PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga telah membantu masyarakat adat dengan membangun berbagai fasilitas. PT Bukit Asam Tbk membangun Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu, dan Balai Pertemuan di Perumahan Bara Lestari Dusun 5, Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.
Hal ini selaras dengan program kerja CSR PT Bukit Asam Tbk untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kegiatan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan. Gedung-gedung fasilitas ini diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin serta menjadi pusat pendidikan, kesehatan, dan kegiatan masyarakat.
Adapun kegiatan serah terima bangunan dari bantuan CSR PT Bukit Asam Tbk dilakukan oleh VP Sustainability PTBA Hartono kepada Kepala Sekolah PAUD Al-Dzikra, Pengurus Posyandu, serta Pengurus Balai Pertemuan. Kegiatan yang disaksikan Kepala Desa Keban Agung dan Camat Lawang Kidul ini dilaksanakan pada 3 Februari 2023.