RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mendapat sertifikat ISO 20000-1: 2018 dan ISO 27001:2013. Hal ini menunjukkan MIND ID konsisten menerapkan standar terkait sistem manajemen layanan teknologi informasi dan menetapkan kebijakan keamanan informasi, penilaian risiko, pengembangan hingga implementasi kontrol keamanan yang tepat.
Sertifikat ISO 20000-1: 2018 diserahkan oleh PT TUV SUD Indonesia. Sementara ISO 27001:2013 diberikan oleh SGS Indonesia. Penyerahan kedua sertifikat dilaksanakan di Jakarta, pada Jumat, 22 Desember 2023.
Adapun ISO 20000-1:2018 berisi tentang penetapan persyaratan bagi perusahaan atau organisasi untuk menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen layanan atau service management system (SMS). Keberhasilan MIND ID dalam menerapkan manajemen pelayanan teknologi berstandar internasional membuat kredibilitas perusahaan meningkat.
Standar ISO 20000-1 pertama kali diterbitkan pada 2005 dan diperbaharui pada 2011. Puncaknya, standar ISO ini direvisi penuh pada 2018 dan sepenuhnya menggantikan ISO/IEC 20000-1: 2011. Persyaratan yang diwajibkan dalam standar ISO ini meliputi perencanaan, desain, transisi, pengiriman dan peningkatan layanan guna memenuhi persyaratan layanan dan memberikan nilai.
BACA JUGA :
Program PROPER 2023: MIND ID Raih 6 Emas dan 12 Hijau
Sementara untuk ISO 27001 2013 merupakan standar yang menitikberatkan pada penetapan kebijakan keamanan informasi, penilaian risiko, pengembangan dan implementasi kontrol keamanan yang tepat, juga pemantauan dan peninjauan secara berkala.
Sebelumnya, MIND ID sudah mendapat ISO melalui entitas yang didapat dari PT Inalum. Setelah split off, PT Mineral Industri Indonesia (MII) ISO kembali sebagai bentuk terkait sistem manajemen layanan teknologi informasi dan menetapkan kebijakan keamanan informasi, penilaian risiko, pengembangan hingga implementasi kontrol keamanan yang tepat.
Untuk diketahui, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID resmi memiliki nama usaha PT Mineral Industri Indonesia (MII) usai split off dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Awalnya, Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk dengan menggunakan entitas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada 2017. Adapun split off ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara pada PT Indonesia Asahan Aluminium.
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan pencapaian tersebut merupakan buah dari komitmen perusahaan dalam menerapkan good mining practice. Berhasil mendapat dua ISO sekaligus menunjukkan kinerja MIND ID dalam menjalankan perusahaan terbilang sukses.
“MIND ID telah menerapkan dan menstandarisasi layanan ICT ke customer ICT yaitu layanan SAP MM. Sekaligus Audit surveillance sertifikasi 27001 yang digunakan untuk menjamin tata kelola terkait dengan sistem manajemen keamanan informasi tetap berjalan sesuai dengan standar internasional,” kata Heri.
Menurut Heri, raihan dua ISO tersebut tidak terlepas dari adanya soliditas antar divisi di MIND ID. Kerja sama tersebut membuahkan hasil di mana perusahaan didapuk mendapat sertifikat ISO 20000-1: 2018 dan ISO 27001: 2013.
“Pencapaian ini merupakan bentuk kerja sama antar divisi di MIND ID. Dengan ini menjadi komitmen MIND ID untuk menjalankan operasional perusahaan sesuai prinsip tata kelola yang baik,” ucap dia.
BACA JUGA :
Restocking Kepiting, Langkah Grup MIND ID PT Timah Tbk Jaga Ekosistem dan Ekonomi di Pulau Kundur
Berdasarkan hasil audit eksternal, terdapat dua hal yang diperhatikan. Pertama, 2 Non Comformity Minor ISO 27001 di mana Corrective Action Plan (CAP)
Terhadap dua temuan non comformity telah disampaikan kepada auditor eksternal dan akan menjadi obyek validasi pada surveillance 2024.
Kedua, terdapat 8 temuan OFI/Observasi dengan rincian 6 ISO 27001 dan 2 ISO 20000-1. Di mana 8 rekomendasi Opportunity for Improvement menjadi rencana tindak-lanjut MIND ID pada 2024. (Rama Julian)
Foto : Dok MIND ID