RESOURCESASIA.ID, KARAWANG – Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim melakukan kunjungan ke salah satu program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Jam Pasir) binaan PHE Offshore North West Java (ONWJ), berlokasi di Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (25/112024).
Kunjungan tersebut menjadi bagian agenda rutin Management Goes To Community (MGTC) sebagai wujud komitmen pimpinan tertinggi Perusahaan dalam mendukung program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan di sekitar wilayah operasi perusahaan. Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Pertamina EP Wisnu Hindadari, VP HSSE Subholding Upstream Gelar Winayawidhi Suganda, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita dan General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama.
Latar belakang Program Jam Pasir bertujuan menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi mangrove dan pencegahan abrasi. Diluncurkan pada tahun 2018, program ini telah berhasil memulihkan 3,62 hektare lahan yang terdampak abrasi. Salah satu inovasi unggulan Program Jam Pasir adalah Appostraps atau Alat Pemecah, Peredam Ombak, dan Sedimen Traps.
Terbuat dari limbah ban bekas, Appostraps mudah dirakit dan diduplikasi, serta memiliki biaya pemasangan yang jauh lebih murah dibanding materi alat penahan abrasi lainnya, seperti geobag atau tanggul beton. Selain itu, Appostraps telah memperoleh hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) .
Dalam kesempatan ini Chalid menyampaikan rasa bangganya karena selain memberikan manfaat ekologis, program Jam Pasir juga memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. “Kehadiran ekowisata dan UMKM yang berkembang di sekitar area ini menjadi bukti nyata bagaimana sebuah inovasi lingkungan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, ini adalah inovasi yang luar biasa, dengan beberapa kali pembelajaran yang dilakukan ditemukanlah metode yang paling tepat sehingga terdapat New Land atau area baru yang bisa dikembangkan. Harapannya apa yang kita lihat seperti ekowisata dan UMKM bisa menghidupkan masyarakat di sini,” papar Chalid.
Chalid menambahkan bahwa dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat, menjadi kunci sukses implementasi program ini. Ia berharap inovasi serupa dapat direplikasi di wilayah operasi PHE lainnya untuk memberikan manfaat yang lebih luas. “Semangat kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini. Kami ingin menciptakan ekosistem yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi,” pungkasnya.
Dalam kunjungannya, Chalid beserta jajaran manajemen juga berinteraksi langsung dengan masyarakat yang terlibat dalam program Jam Pasir. Mereka meninjau langsung area rehabilitasi mangrove, melihat penggunaan Appostraps, dan mendengarkan kisah sukses dari masyarakat yang kini mulai merasakan dampak positif dari program ini.
BACA JUGA:
Sahari, Ketua Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokmaswas) Sukajaya mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap program Jam Pasir yang telah memberikan perubahan nyata di daerahnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada PHE ONWJ atas program ini. Rehabilitasi mangrove dan inovasi seperti Appostraps telah membantu kami mengatasi abrasi yang selama ini menjadi masalah besar. Selain itu, program ini juga membuka peluang baru bagi masyarakat, seperti pengembangan ekowisata dan UMKM. Harapan kami, program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas bagi generasi mendatang,” ujar Sahari.
Program Jam Pasir telah menjadi salah satu bukti nyata bagaimana implementasi tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya berfokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat pesisir.
Melalui Program Jam Pasir, PHE turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya pada tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), tujuan 5 (Kesetaraan Gender), tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan tujuan 9 (Industri, Inovasi, Infrastruktur), tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), dan tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis yang excellent dan berkelanjutan sebagaimana yang tertera dalam Program Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan predikat Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance. (Rama Julian)
Foto: PHE