RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Hari ini, Kamis (7/3/2024) di Kampus Universitas Pertamina, Jakarta, telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Pertamina (UPER) dan PT Radian Teknologi Global (RTG) terkait kerja sama implementasi dan penelitian Enhance Oil Recovery (EOR) menggunakan teknologi U-TEM dan Cyrogenic Medium Agent (CMA) dari GEOXPLORA.
Kerja sama ini menjadi wujud nyata usaha Universitas Pertamina dan RTG sebagai penyedia teknologi untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatkan produksi minyak bumi di Indonesia guna menunjang ketahanan energi Nasional ke depannya.
Saat ini, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat di atas 5%, maka kebutuhan energi pun meningkat. Di tahun 2022 konsumsi minyak bumi Indonesia sebesar 69,95 juta metrik ton atau atau sekitar 2,2 kali lipat lebih tinggi dari hasil produksi di tahun yang sama. Di lain sisi produksi minyak kita trennya terus menurun dan berada di bawah 600 BOPD (barel minyak per hari) sejak Oktober 2023.
Untuk menekan laju penurunan ini, selain usaha eksplorasi, dibutuhkan teknologi EOR yang tepat dan sesuai dengan kriteria masing-masing lapangan. Namun lapangan yang sudah beroperasi puluhan tahun dan dengan produksi yang terus menurun tentunya membutuhkan teknologi EOR yang tidak hanya sudah terbukti (proven) tapi juga tepat guna sesuai dengan kriteria lapangan. Tak kalah pentingnya teknologi EOR tersebut juga harus ekonomis dan cepat membuahkan hasil melalui peningkatan produksi yang signifikan demi menutup kekurangan dalam produksi nasional setiap tahunnya.
BACA JUGA:
Dies Natalis Universitas Pertamina ke 8 bertajuk Energizing Our Future dan Kampus Community
“Hari ini kami melakukan penandatanganan MOU dengan RTG dengan harapan keberhasilan implementasi U-TEM dan CMA yang akan kami dukung melalui program penelitian kami nantinya dapat menunjukkan potensi teknologi ini dalam membantu meningkatkan produksi nasional kita secara cepat dan ekonomis sesuai dengan profil lapangan di Indonesia,” kata Prof. Dr. Techn. Djoko Triyono, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerja Sama Universitas Pertamina.
Sementara itu Moshe Rizal, Pendiri dan Direktur Operasi PT Radian Teknologi Global, mengatakan teknologi U-TEM dan CMA yang dikembangkan oleh partnernya yaitu GEOXPLORA, di mana sudah lebih dari 16 tahun melalui proses penelitian dan pengembangan (R&D) yang intensif telah memasuki fase komersial sejak tahun 2022 yang lalu.
“Dengan Universitas Pertamina, semoga teknologi ini dapat diimplementasikan secara baik di lapangan migas di Indonesia dan hasil penelitian Universitas Pertamina dapat memberikan kepastian akan efektivitas teknologinya dan bermanfaat bagi pengetahuan para ahli-ahli migas nasional dan adik-adik kita penerus masa depan industri ini,” ujar Moshe Rizal.
HUAHUI, perusahaan induk GEOXPLORA, diketahui memiliki teknologi terdepan di dunia dalam bidang deteksi bawah tanah dan peningkatan produksi berdasarkan berbagai penelitian selama puluhan tahun.
“Kami sangat senang dan bersemangat berkerjasama dengan Universitas Pertamina dan rekan kami RTG. Semoga kerja sama ini dapat memberikan solusi tidak hanya di bidang teknologi namun juga investasinya dalam membantu Indonesia meningkatkan produksi minyaknya,” ucap Wang Dongsheng, Direktur Teknis GEOXPLORA Pte. Ltd.
Sebagai informasi, U-TEM merupakan teknologi Stimulasi Sumur yang tidak hanya dapat meningkatkan produksi minyak mentah namun juga meningkatkan recovery factor. U-TEM menggunakan teknologi gelombang ultrasonik dan medan elektromagnetik transien untuk menghilangkan proses plugging di daerah wellbore, menurunkan viskositas fluida minyak dan menciptakan micro fractures yang akan meningkatkan permeabilitas reservoir secara permanen.
Sementara CMA merupakan teknologi EOR yang menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan yang telah diformulasikan secara spesifik mengikuti spesifikasi produk minyak dan reservoir-nya dan dapat menurunkan viskositas dan pour point dari minyak mentah yang ada di dalam sumur atau pipa penyaluran secara permanen (no rebound). CMA ini bekerja dengan sepenuhnya mengemulsi dan memecah heavy oil dengan wax, high pour point oil, sehingga minyak mentah dapat mengalir dengan fluidity yang bagus dengan temperatur normal.
Kedua teknologi U-TEM dan CMA merupakan teknologi ramah lingkungan yang sudah terbukti di lapangan dapat meningkatkan produksi secara signifikan, meningkatkan recovery factor dari sebuah reservoir, sehingga dapat dibilang sebagai true EOR technologies, bukan accelerated atau percepatan produksi semata. Yang juga penting adalah teknologi tersebut dapat menurunkan biaya produksi tanpa adanya biaya investasi kapital tambahan. Teknologi ini juga telah diimplementasikan di lebih dari 60 sumur dari empat lapangan migas terbesar di China dengan 100% kesuksesan dan telah meningkatkan produksi rata-rata di atas 110%. (Rama Julian)
Foto: Dok UPER