RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) menyadari bahwa air memainkan peran penting dalam kelestarian alam sekaligus untuk menjamin produksi komoditas tambang secara berkelanjutan.
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf menyampaikan MIND ID bersama anggota holding proaktif pun mendorong optimalisasi program penatalayanan (stewardship) air secara berkelanjutan baik dilakukan dalam sisi produksi maupun luar produksi melalui berbagai program tanggung jawab sosial.
“Kami memiliki berbagai komitmen dalam penatalayanan air yang bertujuan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air bagi lingkungan dapat terjaga dengan baik,” ucapnya.
Seiring dengan penyelenggaraan 10th World Water Forum 2024 di Bali, Heri menyampaikan kebutuhan air global meningkat tajam, sejalan dengan pertumbuhan kinerja pertambangan.
MIND ID bersama seluruh Anggota Holding proaktif mempersiapkan solusi, inovasi dan tindakan bersama untuk implementasi sesegera mungkin di sektor tambang Indonesia.
Heri memaparkan, PT Aneka Tambang Tbk, (ANTAM) melalui Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara telah menginisiasi program Aplikasi Geotextile dalam Penurunan Beban Pencemaran Air Limpasan Tambang.
BACA JUGA:
MIND ID Dorong Pemanfaatan Mineral Sekunder, Ciptakan Pendapatan Baru
Kehadiran geotekstil yang dipasang pada kolam sedimentasi berhasil secara signifikan mereduksi nilai padatan tersuspensi (TSS) sebesar 98 persen, serta menurunkan kandungan TSS pada air limpasan sebesar 101,6-ton TSS pada 2022.
Selain itu, PT Bukit Asam Tbk menerapkan metode pengelolaan air asam tambang secara pasif atau wetland di Unit Pertambangan Tanjung Enim pada IUP Banko Barat, IUP Air Laya, dan IUP Muara Tiga Besar.
Untuk memurnikan air limbah tambang, Satuan Kerja Pengelolaan Lingkungan PTBA memanfaatkan tanaman akar wangi yang memiliki kemampuan dan biomassa tinggi untuk menyerap kandungan logam berat berupa Fe (Besi) dan Mn (Mangan).
Selanjutnya, PT Inalum memiliki program efisiensi air pada recycle air pendingin peralatan dan di Rodding Plant. Pabrik Penangkai Anoda (Rodding Plant) yang memiliki peralatan pemanasan seperti (IF), (HF) dan 4 unit alat menggunakan air sebagai media pendingin alat tersebut.
Air yang digunakan untuk mendinginkan alat tersebut sebelumnya langsung dibuang ke waterway, namun sejak Januari 2021 dilakukan dengan membuat bak penampung air dari proses pendinginan alat yang kemudian airnya digunakan kembali.
Berikutnya, PT Timah Tbk mengelola air limbah domestik (grey dan black water) menggunakan sistem Containerized Sewage Treatment Plant (CSTP), kemudian dimanfaatkan di proses pencetakan logam.
Inovasi ini merupakan program perbaikan lingkungan yang dilakukan di proses waste melalui daur ulang untuk proses pencetakan produksi timah (LCA).
“Melalui partisipasi masyarakat dan dukungan berbagai pemangku kepentingan, serta dialog dan kemitraan antar negara dalam semangat kebersamaan demi kesejahteraan masyarakat global.
“Melindungi dan mengelola sumber air adalah prioritas bagi kami. Kami berkomitmen untuk memastikan sumber air bersih tetap terjaga sehingga manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi mendatang di Indonesia,” ujar Heri. (Rama Julian)
Foto: Dok MIND ID