RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksna Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat total proyeksi penambahan produksi minyak dalam beberapa tahun yang akan datang bisa mencapai antara 80 ribu barel per hari (BPH) hingga 100 ribuan BPH.
Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengungkapkan ada beberapa potensi cadangan minyak yang saat ini dievaluasi ataupun tengah digarap kontraktor. Salah satunya adalah Banyu Urip inflill clastic yang beberapa waktu lalu tajak sumurnya dimulai oleh ExxonMobil Cepu Limited (ECML).
“Diharapkan akan menambah produksi 30 ribu BPH,” kata Dwi dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/3).
Selain di Banyu Urip ada beberapa proyek lainnya yang ditargetkan juga onstream pada tahun 2024 ini misalnya Forel-Bronang yang digarap Medco dengan total tambahan produksi 10 ribu BPH. Lalu ada SP Puspa Asri oleh Pertamina EP, Flowline ASDJ-116X oleh PHE Ogan Komering, ada juga proyek OPL E-Main oleh PHE ONWJ.
Selain itu ada juga proyek Ande-Ande Lumut yang ditargetkan akan menambah produksi minyak sebesar 20 ribu BPH. “Itu yang kira-kira minyak sehingga total yang kami list 80 sampai 100 ribu barel per hari di tahun tahun mendatang,” ungkap Dwi.
Untuk tahun ini saja total penambahan produksi yang ditargetkan mencapai 41,9 ribu BPH serta gas 207 juta kaki kubik per hari (MMscfd). SKK Migas mencatat untuk bisa mencapai produksi sebesar itu total kebutuhan dananya mencapai US$560,1 juta. (Duniaenergi)