RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT Petrosea Tbk membukukan total nilai kontrak sebesar Rp 64,3 triliun di tahun 2024. Nilai ini merupakan yang tertinggi sepanjang lebih dari lima dekade Petrosea berkiprah di sektor pertambangan dan konstruksi.
Kartika Hendrawan, Chief Investment Officer Petrosea mengatakan beberapa kontrak baru yang diperoleh diantaranya adalah perjanjian jasa pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima dengan durasi life of mine dan nilai kontrak mencapai Rp17,4 triliun.
Petrosea juga menandatangani perjanjian Onshore Early Works EPC untuk proyek Ubadari, Tangguh EGR/ CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) dengan nilai kontrak sebesar Rp4,6 triliun dan jangka waktu 24 bulan.
“Kami juga menandatangani perjanjian pengadaan dan konstruksi untuk pembangunan tambang Blok Pomalaa dengan PT Vale Indonesia Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp2,8 triliun dan jangka waktu 24 bulan,” kata Kartika dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025).
Di bulan Mei dan Juni 2024, Petrosea juga telah menjual seluruh saham treasury yang dimilikinya kepada publik. Adapun jumlah saham free float Petrosea mencapai 27,25 persen pada 31 Januari 2025.
Pencapaian ini merupakan wujud nyata kepercayaan masyarakat dan investor yang semakin besar terhadap kinerja dan prospek pertumbuhan Petrosea, baik saat ini maupun pada masa yang akan datang,” ujarnya. (RA)
Foto: Dok Petrosea