RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID berupaya untuk terus meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui berbagai program pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Alhasil, sejumlah mitra binaan UMKM makanan pun berhasil naik kelas dan sebagian lagi berhasil berkibar di kancah nasional dan internasional.
“Grup MIND ID terus mendorong agar pelaku UMKM di sekitar wilayah operasional bisa semakin maju dan berkembang,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Salah satu mitra binaan tersebut adalah Dahlena, yang merupakan mitra binaan anggota MIND ID PT Timah Tbk. Ia membangun usaha kuliner pembuatan ampiang ikan khas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan nama Ampiang Ikan Raisyah.
Memulai usaha sejak 2008, Dahlena pun mengalami jatuh bangun, terlebih saat pandemi Covid-19. Kegigihannya dalam membangun usaha pun disambut baik oleh Program PUMK PT Timah Tbk.
Selain membantu permodalan, PT Timah Tbk juga membantu mempromosikan produknya melalui pameran. Baru-baru ini, PT Timah Tbk juga membantu memfasilitasi produk Dahlena untuk mendapatkan sertifikasi halal secara gratis.
BACA JUGA :
Tak Hanya Tanam Mangrove, Ini Sederet Langkah Nyata Grup MIND ID Turunkan Emisi Karbon
Dahlena mengaku banyak manfaat yang didapat setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk. Selain pemasaran, para mitra binaan juga dilibatkan dalam berbagai pelatihan.
Manfaat lain juga didapatkan Jerni Kartika Manurung, seorang pengusaha madu hutan asli bernama Mauas JKM yang menjadi mitra binaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Berkat PT Inalum, usahanya itu mampu menembus pasar internasional.
Mauas JKM adalah UMKM mitra binaan PT Inalum di Kabupaten Toba, Sumatra Utara. UMKM ini telah mendapatkan hak kekayaan intelektual (HKI) atau hak paten untuk merek kemasan madu.
Berkat PT Inalum, usahanya yang sudah menembus pasar internasional ini mampu menghasilkan omzet hingga puluhan juta per bulannya. Memulai usaha sejak 2017, keberhasilan usahanya ini tak lepas dari keterlibatan PT Inalum.
Setiap ada kegiatan di Kabupaten Toba, PT Inalum secara khusus kerap menjadikan produk madu tersebut sebagai oleh-oleh untuk tamu-tamu kehormatan. PT Inalum juga pernah memberikan pinjaman modal sebesar Rp15 juta dengan biaya administrasi 3 persen yang ia gunakan untuk membeli stok madu dari petani madu.
Jerni mengatakan, dalam waktu dekat PT Inalum akan membawanya ke Singapura untuk mempromosikan Mauas. Melalui program pembinaan ini, PT Inalum berharap akan lebih banyak lagi UMKM produktif dan profesional.
Hal serupa juga dilakukan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Salah satu mitra binaannya, Kolka Griya, berhasil menembus pasar internasional.
Kolka Griya merupakan usaha milik Eny Sedyanti yang berada di wilayah yang sama dengan PT Antam Tbk, UBPE Pongkor. Berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kolka Griya menjadi mitra binaan aktif PT Antam Tbk sejak 2015.
Kolka Griya mengembangkan produk siap makan kolang-kaling yang memiliki berbagai macam rasa, mulai dari original, gula batu, cocopandan, anggur, hingga leci. Bahan dasar produk ini didapatkan langsung dari petani pohon aren yang dikirim langsung ke tempat produksi.
Menjadi binaan Grup MIND ID, Kolka Griya tidak hanya mendapat bantuan pendanaan, tetapi juga pendampingan berupa pengembangan bisnis hingga perluasan pasar. Selain dipasarkan di marketplace Shopee dan Tokopedia, Kolka Griya juga ikut serta dalam pameran-pameran internasional, termasuk KTT ASEAN 2023.
Sementara itu, mitra binaan anggota MIND ID PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Istana Roti Bakery, juga mendapatkan manfaat tersendiri melalui Program Kemitraan PT Bukit Asam Tbk pada 2020. Salah satu bantuan yang diperoleh adalah alat mesin pengaduk pembuat kue dengan kapasitas 5 kilogram (kg).
Pemilik Istana Roti Bakery, Diana Wati mengatakan, bantuan PT Bukit Asam Tbk membuat usahanya mengalami peningkatan produksi. Awalnya, usaha tersebut hanya memiliki mesin pembuat roti tawar dan kemudian tambahan modal dari PT Bukit Asam Tbk membuat Istana Roti Bakery mulai mengalami peningkatan produksi.
Dalam sehari, pabrik tersebut dapat menghabiskan 75-100 kg terigu. Ada sekitar delapan jenis roti yang diproduksi setiap harinya.
Tak hanya bantuan modal dan alat produksi, PT Bukit Asam Tbk juga memberikan pengarahan untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan bisnis yang sedang dihadapi. Pelatihan dan pembinaan ini rutin diberikan setiap bulan melalui Rumah BUMN Bukit Asam.
Keberhasilan mitra binaan UMKM makanan juga dialami PT Freeport Indonesia. Koperasi binaan PT Freeport Indonesia, Rumah Kopi Amungme Gold, akhirnya diresmikan pada 14 Maret 2022. Hal ini membuat kopi cita rasa khas Papua semakin mendunia.
Rumah Kopi Amungme Gold berlokasi di Jalan Malaria Kontrol (Malkon, tepatnya di belakang RS Chandra, Jalan Budi Utomo Timika. Rumah ini memproduksi kopi amungme dari produksi masyarakat lokal di daerah dataran tinggi Mimika di sekitar areal pertambangan PT Freeport Indonesia.
Perjalanan produksi hasil kopi ini sangat panjang dari tahun ke tahun. Sejak 1998, program ini sudah didampingi oleh PT Freeport Indonesia.
Kemudian pada 2005, kopi Amungme Gold sudah mulai memproduksi kopi dalam skala kecil. Selanjutnya pada 2014, terjalin kerja sama dengan pemerintah daerah atas dukungan PT Freeport Indonesia dengan melakukan MoU dari tahun ke tahun.
Manajemen PT Freeport Indonesia juga telah memberikan pendampingan kepada anggota koperasi yang aktif hingga saat ini. Perusahaan juga memberikan sosialisasi serta pemahaman kepada masyarakat yang ada di lingkungan dataran tinggi.
BACA JUGA :
Siasat Grup MIND ID Atasi Kelangkaan Pangan Lokal di Wilayah Operasional
Pasalnya, kopi ini butuh waktu 5-10 tahun untuk bisa dilihat hasilnya. Melalui kerja sama dengan kepala kampung, kopi ini bisa dikembangkan di atas tanah sendiri. Kini, di kampung-kampung tersebut warga yang memiliki di tanah sendiri atau hak ulayat sendiri sudah banyak ditanami kopi.
Hingga saat ini, keanggotaan aktif di koperasi kopi Amungme Gold tercatat sebanyak 154 petani kopi. Dengan diresmikan Rumah Kopi Amungne Gold, kopi khas Papua ini sudah bisa dijadikan bisnis karena perusahaan sudah memberikan akses, fasilitas, binaan, serta kerja sama dengan pemerintah daerah.
Kopi Amungme Gold merupakan salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Mimika. Kopi ini sudah dikenal hingga di luar Papua, bahkan dunia. (Rama Julian)
Foto : Dok MIND ID