Monday , 20 January 2025
Home / ENERGI MINYAK & GAS / Produsen Gas Pendukung Vital Industri Manufaktur

Produsen Gas Pendukung Vital Industri Manufaktur

RESOURCESASIA.ID, BALI – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkap produsen gas industri, sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini mencapai 2,5 juta ton/tahun, sehingga mampu mencukupi kebutuhan gas industri dalam negeri sebesar 1,4 juta ton/tahun.

“Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) sebagai wadah produsen gas industri secara aktif menjalankan perannya dengan sangat baik sejak 1972,” kata Menperin dalam Kongres dan Seminar Teknis ke-11 AGII di Kuta, Bali, Selasa (7/5/2024).

Menurut Agus, kebutuhan gas industri meliputi gas oksigen sebanyak 587 ribu ton/tahun, diantaranya untuk memasok kebutuhan rumah sakit, bengkel, industri kecil, akuakultur, produksi baja dan stainless steel. Sementara itu, gas nitrogen sebesar 673 ribu ton/tahun digunakan untuk industri kecil, rumah sakit, pendinginan, produksi stainless steel dan gas inert, pengeboran minyak dan enhanced oil recovery.

“Ada pula kebutuhan gas karbon dioksida sebesar 84 ribu ton/tahun yang digunakan sebagai pendingin, industri kecil, rumah sakit, karbonasi, pengeboran migas, dan gas mulia. Kemudian, kebutuhan gas lain sebesar 106 ribu ton/tahun. “Secara umum, kapasitas produksi yang ada dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Agus.

Bahkan seiring dengan tumbuhnya aktivitas hilirisasi industri berbasis mineral, baik logam maupun non-logam serta terbukanya kawasan industri baru, kebutuhan gas industri seperti oksigen semakin meningkat pesat. Kebutuhan gas oksigen itu di antaranya ke industri smelter, industri baja dan stainless steel, industri mineral baik logam maupun non-logam serta industri lainnya.

BACA JUGA:

Gas Untuk Domestik, Ini Sebaran Industri Pengguna Gas Dalam Negeri

Pada kesempatan ini, Menperin juga memberikan apresiasi kepada AGII yang telah mendukung program pemerintah dalam penanganan kebutuhan oksigen pada masa pandemi Covid-19. “Terlebih saat terjadi pandemi Covid-19 lalu, industri gas Indonesia ini memegang peranan yang sangat penting, tentunya sebagai penyuplai gas oksigen yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat saat itu,” ujarnya.

Pada masa pandemi Covid-19, lanjut Agus, menjadi pembelajaran untuk semua pihak. Hal ini termasuk dalam upaya untuk membangun sektor manufatur, diperlukan sebuah infrastruktur yang kuat. “Infrastruktur adalah kunci untuk membangun sektor manufaktur,” ucapnya.

Agus menilai sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi sangat luar biasa dan tidak ternilai bagi bangsa dan negara.

Karena itu, menteri mendorong seluruh industri yang tergabung dalam AGII untuk terus mengembangkan diri menyongsong peluang dan tantangan ke depan. Ini tidak terlepas dari adanya tuntutan atas penyediaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari komitmen dekarbonisasi sektor industri.

“Ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang wajib kita hadapi bersama dengan semangat optimisme. Munculnya hidrogen sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan perlu diantisipasi sebagai peluang pengembangan industri gas industri ke depan,” katanya.

Agus menjelaskan, beberapa tantangan bagi produsen gas industri ke depan adalah kesiapan teknologi dan infrastruktur yang perlu ditingkatkan untuk membentuk dan mematangkan pasar dalam negeri, serta meningkatkan efisiensi proses agar dapat berdaya saing menembus pangsa ekspor.

“Kami berupaya menerbitkan kebijakan-kebijakan yang terukur untuk mendukung pertumbuhan industri sektor gas-industri, tidak hanya penyediaan gas industri, tetapi juga untuk pengembangan energi baru seperti hidrogen dan amonia hijau,” tandasnya.

Apalagi, pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau menjadi salah satu strategi menuju target NZE (Net Zero Emission) industri tahun 2050 dengan mensubstitusi penggunaan bahan baku berbasis fosil ke bahan baku yang berasal dari sumber terbarukan.

“Saya berharap kita dapat meningkatkan kolaborasi dalam merespons perubahan iklim melalui upaya dekarbonisasi pada sektor industri,” tegasnya. (Rama Julian)

Foto: Dok Kemenperin

About Resourcesasia

Resources Asia.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan (ebt), industri penunjang, lingkungan, CSR, perdagangan dan lainnya.

Check Also

Pertamina Patra Niaga Raih Rating ESG BBB, Tegaskan Komitmen terhadap Keberlanjutan

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Sebagai Subholding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *