Monday , 9 September 2024
Home / KELISTRIKAN / Produksi Green Hydrogen PLN Disambut Positif BRIN Hingga Pelaku Industri Otomotif
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat menyampaikan sambutan dalam acara peresmian Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia yang berlokasi di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Pluit, Jakarta, Senin (9/10). Dirinya menjelaskan, ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan GHP di 15 pembangkit lain milik PLN. Dari total 15 pembangkit tersebut memiliki potensi produksi hidrogen dengan kapasitas sekitar 222 ton per tahun. Jika produksi hidrogen tersebut dimanfaatkan untuk kendaraan, jumlah tersebut bisa menggerakkan sekitar 650 mobil yang menempuh jarak 100 km setiap hari selama 1 tahun dan bisa menghindarkan emisi hampir 6ribu ton CO2e per tahun

Produksi Green Hydrogen PLN Disambut Positif BRIN Hingga Pelaku Industri Otomotif

RESOURCEASIA.ID JAKARTA – PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia. Lewat GHP ini, PLN mampu memproduksi 51 ton green hydrogen atau hidrogen hijau per tahun. Hal ini disambut positif oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan pelaku industri otomotif yang kini juga tengah mengembangkan kendaraan listrik berbasis bahan bakar hidrogen atau hydrogen fuel cell electric vehicle (FCEV).

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi mengapresiasi langkah inovatif dari PLN. Ia menilai bahwa kebutuhan hidrogen hijau di Indonesia hingga 2060 akan terus tumbuh mencapai 32,8 juta ton per tahun. Apalagi, pengguna utama hidrogen akan diserap 80 persen di sektor transportasi, dan pada tahun 2030 mendatang FCEV dapat diproduksi di dalam negeri.

Prof. Eniya juga menjelaskan BRIN telah membuat prototipe FCEV yaitu mobil golf dengan mesin berbasis fuel cell dengan spesifikasi 2,5 kilowatt (kW) tipe polymer electrolyte membrane fuel cell (PEMFC) dan motor penggerak 48VDC/3,7 kW.

BACA JUGA : PLN Nusantara Power Dominasi 12 Piala Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Subroto Award 2023

“Ke depan, ekonomi kita akan tertopang bukan hanya dari minyak, tapi juga hidrogen. Karena hidrogen bisa dipakai di berbagai sektor, dari sektor pembangkit listrik, industri terutama petrokimia, perumahan, hingga transportasi,” ungkap Prof. Eniya.

Dari kiri ke kanan: Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi dan Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah memutar valve sebagai tanda diresmikannya Green Hydrogen Plant pertama di Indonesia yang berlokasi di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Pluit, Jakarta, Senin (9/10)

Hal senada juga disampaikan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai salah satu manufaktur kendaraan terbesar di Indonesia. Dirinya menilai dengan hadirnya hidrogen hijau produksi dari PLN membangun optimisme pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia.

“Selamat kepada PLN yang telah menghadirkan Green Hydrogen Plant pertama di Indonesia. Ini dapat menjadi bagian penting dalam terciptanya ekosistem hidrogen di Indonesia untuk mengurangi emisi melalui beragam cara (multipathway), khususnya menghadirkan industri dan mobilitas rendah emisi,” ujar Vice President Director PT TMMIN, Bob Azam, saat Focus Group Discussion mengenai pengembangan hidrogen (10/10).

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi. Dirinya mengapresiasi langkah inovatif dari PLN yang berhasil memproduksi hidrogen hijau. Ia menilai bahwa kebutuhan hidrogen hijau di Indonesia hingga 2060 akan terus tumbuh mencapai 32,8 juta ton per tahun. Pengguna utama hidrogen akan diserap 80 persen di sektor transportasi, dan pada tahun 2030 mendatang FCEV dapat diproduksi di dalam negeri

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan GHP ini merupakan hasil inovasi yang terus dilakukan PLN dalam menjawab tantangan transisi energi. Salah satu kegunaan hidrogen adalah untuk bahan bakar transportasi.

BACA JUGA : Mentari Bekasi, Program CSR PLN NP Berdayakan Kaum Difabel

“Era masa depan transportasi tak hanya bergerak ke arah listrik namun juga ke arah hidrogen. Maka, PLN sebagai key player dalam transisi energi terus berpacu dalam menyediakan energi bersih bagi masyarakat,” ucap Darmawan.

Vice President Director PT PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam. Dirinya menilai dengan hadirnya hidrogen hijau produksi dari PLN membangun optimisme pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia. Hadirnya hidrogen hijau produksi dalam negeri Ini dapat menjadi bagian penting dalam terciptanya ekosistem hidrogen di Indonesia untuk mengurangi emisi melalui beragam cara, khususnya menghadirkan industri dan mobilitas rendah emisi

Dirinya menjelaskan, hidrogen hijau besutan PLN Nusantara Power diproduksi dengan menggunakan sumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terdapat di area PLTGU Muara Karang. Selain dihasilkan dari PLTS yang terpasang, hidrogen hijau ini juga berasal dari pembelian Renewable Energy Certificate (REC) yang berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang.

“Strategi untuk transisi energi ini bukan monolitik, tetapi multilateral. Seluruh alternatif, seluruh kemungkinan skenario itu kita pertimbangkan dan kita jajaki, sehingga transisi energi ini bisa berjalan dengan lancar,” tutur Darmawan.

Petugas PLN Nusantara Power melakukan pengecekan rutin tekanan dan kondisi pada tangki green hydrogen pada green hydrogen plant di kawasan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta

Dari total produksi hidrogen 51 ton per tahun, hanya 8 ton yang digunakan untuk keperluan operasional PLTGU Muara Karang dan sebesar 43 ton sisanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan GHP di 15 pembangkit lain milik PLN. Dari total 15 pembangkit tersebut memiliki potensi produksi hidrogen dengan kapasitas sekitar 222 ton per tahun.

BACA JUGA : Ekspansi PLTS Terapung Cirata, PLN Nusantara Power Siapkan Kapasitas Lebih Besar

Jika untuk kendaraan, jumlah tersebut bisa menggerakkan sekitar 650 mobil yang menempuh jarak 100 km setiap hari selama 1 tahun.

Petugas PLN Nusantara Power sedang melakukan pengecekan rutin generator pada Green Hydrogen Plant di pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta

“Jika saat ini emisi 10 kilometer kendaraan Bahan Bakar Minyak sebesar 2,4 kg CO2, maka dengan menggunakan green hydrogen yang emisinya 0, artinya bisa menghindarkan emisi hampir 6ribu ton CO2e per tahun,” pungkas Darmawan. (Rama)

Foto : Dok PLN

About Resourcesasia

Resources Asia.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan (ebt), industri penunjang, lingkungan, CSR, perdagangan dan lainnya.

Check Also

PLN Terus Kembangkan Hidrogen Untuk Energi Baru Masa Depan

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mengakselerasi pengembangan hidrogen sebagai solusi keberlanjutan. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *