Resources Asia Energi News Makers
Related Articles
RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia atau MIND ID ikut proaktif mengambil langkah besar dalam menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 dengan meluncurkan aplikasi Geologging.
Aplikasi ini merupakan bagian dari upaya digitalisasi pertambangan, sebagai dukungan terhadap konsep smart mining atau pertambangan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Salah satu proyek inovatif yang dikerjakan Grup MIND ID adalah uji coba aplikasi Geologging terhadap Anggota Grup MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Aplikasi tersebut memiliki fitur digital data capturing yang didukung teknologi mutakhir dan machine learning, dirancang khusus untuk mendukung kegiatan eksplorasi.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf menyampaikan inisiatif digitalisasi pertambangan ini sejalan dengan komitmen Grup MIND ID dalam mendorong smart mining. Selain itu, hal ini sekaligus menjadi menjawab tantangan era revolusi industri 4.0.
“Geologging, memiliki tiga fitur utama, yakni Safety Inspection, Proses Pengeboran, dan Foto Core yang didukung teknologi AI. Harapannya, aplikasi ini dapat menjadi solusi bagi efisiensi dan optimalisasi aktivitas eksplorasi di bawah naungan Grup MIND ID,” katanya.
Heri menjelaskan uji coba aplikasi Geologging dilakukan pada kegiatan eksplorasi Antam, Unit Bisnis Pertambangan Emas di Jawa Barat. Hal itu menjadi salah satu bentuk komitmen Grup MIND ID dalam mendorong smart mining untuk mengoptimalkan proses bisnis dan operasional perusahaan.
BACA JUGA:
Jelang Akhir Ramadan 2024, Grup MIND ID Berbagi Kebaikan di Sejumlah Wilayah Kerja
Hasil dari uji coba ini fokus pada tiga aspek utama meliputi penyesuaian field dalam aplikasi Geologging sesuai dengan kebutuhan petugas di lapangan, kolaborasi fitur AI pada Geologging dengan aplikasi digital Rinda Emas, dan pelaksanaan uji coba langsung.
Menurutnya, penggunaan AI pada Core Logging atau proses bisnis eksplorasi masih minim, sehingga diperlukan fase trial and error. Oleh karena itu, Antam memiliki aplikasi kolaborasi Rinda Emas yang dikembangkan untuk meminimalisir risiko kesalahan pencatatan data (typo error) dan meningkatkan efisiensi di dunia eksplorasi.
Kolaborasi antara Rinda Emas dan Geologging diharapkan dapat membantu meminimalisir kesalahan input, mempersingkat proses pengumpulan data, serta meningkatkan kualitas dan standarisasi data geologi serta aktivitas pengeboran.
Digitalisasi di sektor pertambangan juga dilakukan Anggota Grup MIND ID lainnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui pengembangan aplikasi Corporate Information System and Enterprise Application (CISEA).
Aplikasi ini memungkinkan adanya monitoring seluruh kegiatan operasional mulai dari produksi pertambangan hingga aktivitas di pelabuhan. Monitoring tersebut dilakukan secara real time melalui berbagai device personal tim lapangan.
Heri menjelaskan aplikasi CISEA mampu mengintegrasikan banyak sistem sekaligus dalam kegiatan penambangan.
Pasalnya CISEA dibekali teknologi Map Operational (MAPO), Slope Stability Radar, dan Mine Operation System. MAPO bekerja memonitor posisi alat-alat tambang dan kinerja operator. Teknologi ini terintegrasi dengan Fleet Management System serta GPS Tracking.
Sementara Slope Stability Radar memiliki kemampuan mendeteksi perubahan atau pergerakan lereng permukaan secara real time guna memastikan keselamatan operasional penambangan. Adapun Mine Operation System bertugas memonitor proses perencanaan produksi dan angkutan, realisasi produksi hingga pengeluaran batu bara dan pemakaian BBM di penambangan.
CISEA juga dibekali Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), Cargo Tracking System, Automatic Train Loading Station (ATLS). Teknologi ini memungkinkan CISEA bekerja maksimal dalam melakukan monitoring operasional pertambangan anggota Grup MIND ID, PTBA.
“Grup MIND ID konsisten untuk tetap berkontribusi dalam era industri 4.0 dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sektor pertambangan di Indonesia,” ucapnya.
