Jakarta— Dalam tiga tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, terdapat beberapa proyek hulu migas yang memulai aktivitasnya. Salah satu diantaranya adalah Premier Oil dan Petrovietnam yang telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) untuk penjualan gas dari Lapangan Tuna di Laut Natuna Utara ke Vietnam. Penandatanganan MOU ini dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2017 di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11).
“Penandatanganan MOU ini diharapkan akan memberikan kepastian pengembangan cadangan gas di Lapangan Tuna,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi yang ikut menyaksikan penandatanganan.
Premier Oil, sebagai operator lapangan Tuna di Laut Natuna Utara, akan mengembangkan lapangan Tuna dengan target pengaliran gas pada tahun 2023. Premier memiliki participating interest sebesar 65% di Tuna PSC dan bermintra dengan dengan MOECO (25%) dan GS Energy (15%). Gas yang dihasilkan dari lapangan Tuna akan dialirkan ke Nam Con Son Pipeline System di Vietnam melalui pipa lintas batas negara yang sedang dibangun.
“Kerja sama ini akan diikuti dengan kerja sama untuk mengelola wilayah perbatasan,” ujar Amien. (RA)
Foto: Ist