Jakarta, Resourcesasia.id – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta untuk memutus mata rantai virus Corona (Covid-19) mulai berlaku efektif, Jum’at (10/4). Dalam rangka mendukung PSBB, PT PLN (Persero) berkomitmen untuk menjaga pasokan listrik di wilayah DKI Jakarta.
Untuk menjaga pasokan listrik tetap andal, sebanyak 2.371 personil PLN yang bertugas di unit-unit kritikal seperti pengatur beban, transmisi, distribusi, pembangkit (control room dan dispatcher room), Call Center 123, command center, dan Posko Pelayanan Teknik tetap akan bekerja di unit kerjanya masing-masing. Hal tersebut juga telah di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020, di mana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi.
“Dalam kondisi PSBB di mana masyarakat dituntut untuk tetap berada di rumah, tentu kehadiran listrik sangat penting agar masyarakat tetap dapat beraktifitas dengan nyaman di rumah,” tutur Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto W.S, Jum’at (10/4).
Dalam masa PSBB ini, jelas Haryanto, PLN menyiagakan 41 unit UPS dengan total kapasitas 7.070 kilo Volt Ampere (kVA), 15 unit trafo bergerak dengan total kapasitas 1.745 kVA, 7 unit kabel bergerak sepanjang 2.600 meter, 23 Unit Gardu Bergerak dengan total kapasitas 17.080 kVA, 10 unit genset dengan total kapasitas 1.745 kVA untuk mengantisipasi terjadinya gangguan listrik.
PLN juga telah melakukan pemantauan secara khusus untuk rumah sakit rujukan di DKI Jakarta di mana terdapat pasien yang diisolasi karena masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit virus Corona. Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan terhadap rumah sakit besar tersebut antara lain, memastikan pasokan listrik berasal dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
“Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah dan fasilitas lain yang menjadi bagian vital untuk siaga Penanganan Covid-19 kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” ungkapnya seperti dikutip Petrominer.com
Haryanto menegaskan, PLN juga memberikan bantuan supervisi instalasi listrik milik pelanggan rumah sakit agar pasokan listrik selalu tersedia dan andal
Untuk memastikan kesehatan petugas, PLN memberikan asupan vitamin dan menyediakan ruang pemeriksaan kesehatan khusus beserta tenaga medis dan peralatan pendukung untuk memonitor kondisi kesehatan pegawai yang harus bekerja di unit-unit kritikal tersebut.
Pegawai PLN dibagi dalam kelompok-kelompok berbeda (split team) untuk memastikan pekerjaan dan layanan rutin tetap berlangsung. Sementara unit-unit yang bersifat pendukung dan administratif di kantor-kantor PLN, baik di pusat maupun daerah, para pegawainya diminta untuk bekerja dari rumah.
“Dengan cara seperti itu, PLN memastikan dan menjamin pasokan listrik kepada pelanggan tetap terjaga selama pemberlakukan kebijakan PSBB. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih tenang beraktivitas atau WFH di rumah, sehingga harapan mengurangi penularan Covid-19 dapat dilakukan dengan baik,” jelas Haryanto.
Photo : google image