RESOURCESASIA.ID, KEPULAUAN SERIBU – PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina terus menjalankan komitmennya mendukung kelestarian lingkungan bersama para pemangku kepentingan.
Komitmen ini diwujudkan dalam kegiatan pelepasliaran anak penyu atau tukik bersama dengan waga Pulau Sabira Kepulauan Seribu, Kamis (11/01).
PHE OSES bersama Karang Taruna RW 03 Pulau Sabira telah melepasliarkan 55 ekor tukik hasil penetasan metode semi alami ke habitatnya, untuk menjaga populasi Penyu Sisik yang berada dalam status terancam punah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program PHE OSES yang diberi nama Tiga Perisai.
BACA JUGA :
Tindak Lanjut Kunjungan ke Tanzania, Pertamina Berikan Pelatihan Bagi SDM Tanzania Petroleum
55 Ekor tukik yang dilepasliarkan merupakan tukik yang sudah mencapai usia serta panjang dan lebar badan yang sudah ditentukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan tukik yang dilepasliarkan aman dari ancaman predator ketika tukik sudah kembali ke alam liar.
Selama proses peneluran, penetasan, hingga pelepasliaran, penyu sisik dijaga dengan baik di Pondok Penyu Semi Alami Pulau Sabira, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Rumah Penyu. Selain berfungsi sebagai penangkaran, Rumah Penyu juga menjadi wadah edukasi terkait penyu sisik dan penyu hijau.
Head of Communication, Relations & CID Zona 6, Indra Darmawan, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan pelepasliaran penyu sisik di Pulau Sabira. “Program Pendekar Sabira yang di gagas oleh PHE OSES bertujuan tidak hanya pada peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat Pulau Sabira, tetapi juga pelestarian lingkungan. Selain penanaman mangrove juga ada pelestarian penyu,” ungkapnya.
BACA JUGA :
Gunawan, sebagai Ketua Karang Taruna RW 3 Pulau Sabira menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh PHE OSES. “Alhamdulillah berkat beberapa program dukungan dari PHE OSES di bidang lingkungan, Pulau Sabira mendapatkan penghargaan pada Program Kampung Iklim di kategori utama,” jelasnya.
Gunawan menambahkan, Karang Taruna W03 Pulau Sabira secara intens melakukan monitoring Rumah Penyu untuk memastikan tukik yang masih di penangkaran dalam kondisi optimal dan cukup umur untuk dilepasliarkan.
Penyu sisik dikategorikan sebagai spesies kritis atau Critically Endangered oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam. Penyu dengan ciri paruh yang melengkung dan tempurung yang bergerigi ini dapat dijumpai di pesisir Pulau Sabira. Sepanjang 2023, Pondok Penyu Semi Alami Pulau Sabira telah menetaskan sebanyak 1928 ekor penyu sisik. (Rama Julian)
Foto : Dok PHE OSES