RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Dalam paparannya, perusahaan milik Kerajaan Serawak yang berkonsorsium dengan Petronas dan Shell tersebut, menyatakan bahwa perusahaannya telah berpengalaman dalam bidang migas. Salah satunya adalah proyek di Bintulu, Serawak, yang telah melakukan ekspor LNG ke sejumlah negara seperti Jepang, Korea dan Taiwan .
Untuk meningkatkan usahanya, Assar Senari Holding Sdn Bdn melirik Blok Natuna D Alpha yang dinilai sangat potensial namun belum dikelola secara maksimal. Untuk mendukung rencana tersebut, dua kilang LNG akan dibangun di Paloh, Kalbar. Paloh dipilih karena letaknya tidak terlalu jauh dari Blok Natuna, meski sebetulnya blok itu termasuk Provinsi Riau.
Pembangunan 2 kilang LNG ini diyakini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penghasil LNG di dunia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar serta menunjang tumbuhnya industri-industri baru seperti pabrik pupuk.
Dirjen Migas Luluk Sumiarso menyambut baik keinginan perusahaan Malaysia tersebut dan akan menyampaikannya ke Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Namun demikian, jelasnya, pemerintah belum dapat memberikan jawaban mengingat saat ini pengelolaan Blok Natuna D Alpha masih dalam proses negosiasi antara pemerintah dengan ExxonMobil.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menyatakan kontrak ExxonMobil di Natuna berakhir 2007 karena perusahaan tersebut dinilai tidak menunjukkan komitmen serius untuk memproduksi gas di blok itu. Menteri ESDM mengatakan bahwa pemerintah ingin agar porsi kepemilikan nasional di Blok Natuna D Alpha diperbesar. (Rama)
Foto: Dok