RESOURCESASI.ID, JATIBARANG – PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah SKKMIGAS, melalui lapangan Jatibarang Field terus berupaya melakukan peningkatan produksi minyak dan gas nasional melalui beberapa strategi dan program.
Jatibarang Field merupakan lapangan yang telah ada sejak tahun 1972, Pertamina EP Jatibarang Field saat ini mengelola 50 Struktur di Onshore dan 1 struktur di Off shore dengan total sumur penghasil Minyak dan gas sebanyak 170 sumur.
Pada Tahun 2018 strategi dan upaya optimalisasi produksi meliputi program sumur eksisting berupa : stimulasi, reaktivasi, konversi lifting, reparasi (well intervention) dan Work Over, selain program pemboran sebanyak 1 sumur dan direncanakan akan dilakukan 2 Sumur berikutnya di semester 2 Tahun 2018 di struktur Cemara (CMS) dan Akasia Bagus (ABG).
Keberhasilan yang dicapai di Field Jatibarang dalam program optimalisasi produksi yaitu :
1. Program Reaktivasi : keberhasilan reaktivasi di Jatibarang Field yang memberikan kontribusi terhadap optimasi produksi adalah di anjungan lepas pantai XMA. 2 Sumur di anjungan tersebut XMA-8 dan XMA-9 berhasil dilakukan reaktivasi dengan pemasangan artificial lift ESP. sd Semester – 1 Tahun 2018 kumulatif produksi dari 2 sumur tersebut mencapai : 20,709 bbls.
2. Program optimasi lifting : beberapa upaya untuk mengoptimalkan potensi produksi eksisting dilakukan dengan konversi Artificial lift, beberapa keberhasilan konversi lifting dari Gas lift ke ESP diantaranya sumur CMT-15, Sumur JTB-172. Selain itu konversi lifting juga dilakukan dari Gas Lift ke HPU pada JTB-161 juga memberikan hasil gain yang signifikan. Hal ini menjadi referensi untuk konversi sumur Gas lift lainnya,
3. Program stimulasi : upaya PT Pertamina EP Jatibarang Field dalam menahan laju penurunan ini adalah dengan melakukan program stimulasi pada sumur-sumur yang mengalami permasalahan scalling (endapan) dan kenaikan kadar air seperti pada Struktur Akasia Besar dan Jatibarang. Untuk sumur ABG-03 mendapatkan tambahan produksi sekitar 700 BOPD.
4. Program reparasi dan Work over baik Minyak maupun Gas juga memberikan hasil yang positif, diantaranya sumur Gas di Struktur Randegan dan Tugu Barat; RDG-48, RDG-50, TGB-19 menghasilkan tambahan rata-rata 1 MMSCFD. Untuk sumur minyak hasil workover yang cukup memberikan hasil signifikan adalah di struktur Akasia Bagus (ABG-2 dan ABG-3) serta struktur Jatibesar (JBS-01). Saat ini kontribusi produksi dari ke tiga sumur tersebut rata – rata 537 BOPD secara sembur alam.
Saat ini rata-rata produksi harian Jatibarang adalah 5184 BOPD dan 42.05 MMSCFD. Upaya yang akan dilakukan di Semester 2 tahun 2018 yang diharapkan mampu menambah produksi Migas di Jatibarang Field :
• Pemboran 2 sumur, di struktur Cemara (CMS-XXI) dengan estimasi tajak di bulan Juli 2018 dengan target Qoi 150 BOPD, sumur ABG-A2 rencana tajak di bulan Oktober 2018 dengan estimasi Qoi 137 BOPD
• Program stimulasi dan fracturing diantaranya kelanjutan dari keberhasilan Stimulasi Bio surfactant, di semester-2 akan dilakukan kembali dengan target di lapisan F dan Vulkanik struktur Jatibarang, fracturing di Cemara dan Jatibarang.
• Reaktivasi dan reparasi sumur khususnya di struktur X ray, melanjutkan keberhasilan 2 sumur di anjungan XMA, Semester-2 Tahun 2018 3 Sumur akan dilakukan reaktivasi menggunakan Artificial lift ESP dan 2 sumur lainnya akan diproduksikan dengan metode in situ Gas lift dari satu sumur gas di struktur XMA.
Upaya upaya optimalisasi tersebut diharapkan bisa menambah produksi Jatibarang field, dengan prognosa pencapaian rata- rata tertinggi MTD dibulan Desember 2018 menembus angka 5,893 BOPD. (RA)
Foto: Ist