RESOURCESASIA.ID, MUARO JAMBI – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada hari ini, Senin (6/8) bertempat di Desa Kemingking Dalam, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi meresmikan 9 sumur bor air tanah serta penyerahan secara simbolis Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Sembilan sumur bor yang diresmikan tersebut dibangun melalui APBN 2017 sebanyak 7 sumur dan 2 sumur lainnya dari APBN 2018. Selain itu, Kementerian ESDM juga masih melakukan pengeboran 7 titik sumur di berbagai wilayah di Jambi dari APBN 2018.
Sejak 2015 hingga Semester I 2018, Pemerintah telah melakukan pemboran air bersih sebanyak 1.878 sumur bor yang dapat melayani 5,4 juta jiwa di 27 provinsi.
“Tahun ini kami bangun 550 sumur kalau misalnya dibagi 34 provinsi, mestinya paling kurang 1 provinsi dapat 15 sumur. Kalau memang ada yang sangat mendesak sekali, Pemda cukup kirim surat permohonan ke Kementerian ESDM, beserta lokasi titiknya. Nanti kami yang lakukan studi dan pemborannya,” ungkap Jonan.
Jonan menambahkan pentingnya air bersih dan menyampaikan bahwa tahun 2019 rencana pemboran bisa mencapi 750 lokasi.
“Air itu lebih penting dari penerangan. Kalau airnya kurang bagus, biaya untuk kesehatan jadi tinggi. Saya mengajurkan Provinsi Jambi mengusulkan. Tahun depan kita akan bangun 750 sumur. Kalau dibagi rata paling kurang 1 provinsi dapat 20 sampai 25 sumur,” tambah Jonan.
Dengan kapasitas debit total sebanyak 18,2 liter/detik, sembilan sumur bor tersebut mampu melayani 8.736 jiwa masyarakat Jambi yang tersebar di Desa Jangga Baru, Kab/Kita Batanghari (2 sumur), Desa Marus Jaya, Kab. Merangin (1 sumur), Desa Gambut Jaya, Kab. Muaro Jambi (2 sumur), Desa Pematang Kolim, Kab/Kota Sarolangun (1 sumur), Kelurahan Tebing Tinggi, Kab/Kota Tanjung Jabung Barat (1 sumur), Desa Bukit Tempurung, Kab/Kota Jabung Timur (1 sumur) dan Desa Aburan Batang Tebo, Kab/Kota Tebo (1 sumur).
Selanjutnya, fasilitas sumur bor akan dihibahkan kepada Pemerintah Daerah yang terdiri dari konstruksi sumur dan pompa selam beserta rumah pompa, mesin generator kapasitas 10 KVA beserta rumah genset dan bak penampung air berkapasitas 5.000 liter yang dilengkapi dengan kran.
Sedangkan untuk LTSHE, Pemerintah telah menyerahkan 807 unit kepada masyarakat Jambi di 2 kabupaten (Tanjung Jabung Barat dan Sungai Penuh), 2 kecamatan (Senyerang dan Kumun Debai) dan 3 desa (Sungai Kayu Aro, Kempas Jaya dan Renah Kayu Embun). Pembagian ini sebagai bentuk program pra elektrifikasi demi memberikan akses penerangan kepada masyarakat yang berada di daerah 3T (Terpencil, Tertinggal dan Terluar).
Pada tahun 2018, Pemerintah menargetkan 175 ribu unit LTSHE yang menyasar ke 15 provinsi di daerah yang terisolir dan sulit dijangkau dengan jaringan PLN. Alokasi APBN untuk program LTSHE tahun ini sekitar Rp600 miliar.
“Tahun ini lebih dari 175 ribu rumah kita bagikan. Tahun depan 150 ribu lagi. Kalau bisa ajukan sesegera mungkin. Tapi mohon dirawat,” tambah Jonan.
Menteri Jonan berharap melalui ketersediaan air bersih dan penerangan listrik rumah mampu meningkatkan kualitas hidup dan peningkatan ekonomi masyarakat Jambi. Terlebih keduanya memiliki nilai strategis lantaran menjadi sumber kebutuhan pokok sehari-hari.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Jonan didampingi oleh Pelaksana Tugas Gubenur Jambi Fachrori Umar, anggota Komisi IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, H. Rizal Djalil, Bupati Muaro Jambi serta para SKPD Provinsi Jambi. (Dwi)
Foto: Ist