Resourcesasia.id Jakarta – Pemerintah menekankan komitmennya untuk terus memberikan dukungan kepada pelaku bisnis migas untuk menarik kembali investasi agar dapat mendorong kegiatan industri.
Menutup secara resmi Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-41 hari ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arcandra Tahar mengatakan bahwa pemerintah akan mendengarkan masukan dari industri dan terbuka untuk berdialog lebih jauh demi menciptakan dampak positif yang dapat mendorong kembali investasi ke industri ini.
Presiden IPA, Christina Verchere mengatakan, “IPA Convex merupakan titik awal. Di acara ini, banyak pertukaran ide, opini dan kisah sukses dari negara lain. Kalangan industri harus meneruskan hal ini dengan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk menjalankan reformasi kebijakan yang menguntungkan baik bagi pemerintah dan investor.” Menurut Christina hal ini harus dilakukan secara menyeluruh, Jakarta, Senin (29/5).
“Menteri ESDM berkomitmen untuk menyederhanakan proses birokrasi dengan cara mengurangi jumlah perijinan, namun, kalangan industri perlu mencapai target pemerintah dan beroperasi dengan efisien, “ ujar Wakil Menteri Archandra.
Salah satu aspek industri yang tidak dapat dikesampingkan adalah sumber daya manusia. Dalam Special Session yang diadakan hari ini terungkap bahwa industri migas mempekerjakan 90-95% SDM lokal. Namun, pengurangan tenaga kerja secara masif dapat terus terjadi bila investasi terus menurun. Ada ancaman akan berkurangnya kemampuan sumber daya dan hilangnya tenaga ahli. Karenanya penting bagi pemerintah dan sektor hulu migas untuk dapat bekerja bersama untuk membuat strategi sumber daya manusia di sektor ini secara jangka panjang. Asosiasi-asosiasi industri juga perlu berkolaborasi untuk menjaga kualitas tingkat keahlian pekerja Indonesia di dalam negeri. Sesi Plenary dan diskusi-diskusi yang terjadi selama tiga hari ini menekankan pentingnya untuk segera melakukan reformasi demi menarik kembali investasi. Seluruh peserta dan pelaku usaha setuju bahwa pemerintah dan kalangan industri harus bekerja sama untuk membuat Indonesia kompetitif secara global, terutama dimasa sulit dimana harga minyak rendah.
Pada acara penutupan, Direktur Jendral Minyak dan Gas, I Gusti Nyoman Wiratmaja, juga mengumumkan Tender Minyak dan Gas putaran pertama tahun 2017.
IPA Convex mengumpulkan para pemangku kepentingan dalam industri hulu migas, termasuk pembuat kebijakan, pemerintah, investor dan sektor penunjang industri migas untuk mendorong lebih banyak investasi ke Indonesia. “Sekali lagi IPA mengucapkan terima kasih kepada seluruh kontributor dan peserta untuk partisipasi aktif mereka yang telah membuat IPA Convex ke-41 ini berjalan sukses. Kami akan melakukan segala usaha untuk dapat membuat IPA Convex ke-42 lebih baik lagi,” ujar Christina.
Dalam pidatonya, Michael Putra, Ketua Panitia dari IPA Convex tahun ini mengatakan bahwa dirinya puas dengan hasil yang dicapai tahun ini, dengan jumlah pengunjung hampir mencapai 20.000 orang. “Jumlah ini merupakan angka partisipasi terendah dalam lima tahun belakangan, merefleksikan kondisi industri migas saat ini, namun kami dapat dengan bangga mengumumkan bahwa ada lebih dari 1.000 anak muda Indonesia berpartisipasi dalam beragam kegiatan dari kompetisi teknis dan bisnis serta Student Volunteer yang diadakan sebagai bagian dari acara IPA Convex. Mereka merupakan potensi terbaik Indonesia, dan sebagian alasan mengapa kita harus menarik kembali investasi adalah demi masa depan mereka,” ujar Michael. Tahun ini, acara ini juga diliput oleh 450 wartawan media online, elektronik dan cetak. (RSJ)
Foto: Dok Pribadi