RESOURCESASIA.ID, JAKARTA –PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI, BEI: ADMR) hari ini mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024 ke BEI/OJK.
Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Adaro Minerals Indonesia Tbk mengatakan Pencapaian kami pada 1Q24 menjadi awal yang baik untuk tahun ini. Walaupun harga jual mulai kembali normal menjelang akhir kuartal ini, kami senang dengan penerimaan pasar yang semakin kuat terhadap produk-produk kami, tidak hanya dari para pelanggan seaborne, melainkan juga dari para pembeli domestik. Selain itu, investasi pada infrastruktur pertambangan untuk mendukung pertumbuhan produksi berjalan sesuai rencana, begitu pula investasi kami pada peleburan aluminium.
Christian menyampaikan, volume produksi 1Q24 mencapai 1,56 juta ton dengan penjualan mencapai 1,05 juta ton, atau masing-masing naik 27% dan 24% dari 1Q23. Volume pengupasan lapisan penutup naik 62% menjadi 5,34 juta bank cubic meter (bcm), dengan nisbah kupas mencapai 3,43x dibandingkan 2,70x pada 1Q23.
EBITDA operasional 1Q24 sebesar $156,07 juta setara dengan kenaikan 28% y-o-y, berkat kenaikan volume penjualan. Laba inti naik 36% menjadi $118,13 juta. EBITDA operasional dan laba inti tidak meliputi komponen-komponen non operasional maupun komponenkomponen yang tidak berulang, sehingga mencerminkan kinerja bisnis inti.
Belanja modal pada periode ini mencapai $77,10 juta seiring perkembangan proses konstruksi smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan progres proyekproyek infrastruktur di PT Maruwai Coal (MC).
KAI berfokus pada penyelesaian perbaikan tanah, pekerjaan penimbunan, dan pekerjaan fondasi di area smelter aluminium. KAI telah merampungkan sandaran dermaga kargo berat dan fase pertama pengerukan di area jetty. Lebih lanjut, KAI juga telah merampungkan pekerjaan lahan di area mess karyawan.
Pendapatan usaha, harga jual rata-rata dan produksi
Laba 1Q24 naik 15% menjadi $274.54 juta karena kenaikan 24% pada volume penjualan, yang mengimbangi penurunan ASP sebesar 7% dibandingkan 1Q23. Produk batu bara metalurgi AMI yang berkualitas tinggi dijual ke basis pelanggan yang beragam di Jepang, Indonesia, Korea Selatan, China, dan India. Volume produksi pada 1Q24 naik 27% menjadi 1,56 juta ton, sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62% menjadi 5,34 juta bcm, sehingga nisbah kupas mencapai 3,43x untuk 1Q24.
Beban pokok pendapatan
Beban pokok pendapatan 1Q24 naik 13% menjadi $117,47 juta, terutama karena kenaikan volume pengupasan lapisan penutup maupun produksi. Royalti kepada Pemerintah turun 14% menjadi $40,98 juta karena penurunan harga. Biaya penambangan naik 44% menjadi $45,65 juta, biaya pengolahan batu bara naik 40% menjadi $6,4 juta, sementara biaya pengangkutan dan bongkar muat naik 35% menjadi $29,53 juta. Konsumsi bahan bakar pada 1Q24 naik 47% karena peningkatan aktivitas, sementara biaya bahan bakar per liter turun 12% y-o-y. Biaya kas batu bara per ton pada 1Q24 turun 20% seiring peningkatan operasi dan volume.
Beban usaha
Beban usaha pada 1Q24 turun 48% menjadi $11,28 juta karena perusahaan belum mengalokasikan cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah pada 1Q24, karena alokasi penjualan perusahaan untuk pasar domestik. Biaya karyawan naik 24% menjadi $3,72 juta karena penambahan karyawan untuk mendukung ekspansi. EBITDA operasional dan laba inti EBITDA operasional pada 1Q24 naik 28% menjadi $156 juta, dan margin EBITDA operasional periode ini mencapai 57%. Laba inti 1Q24 naik 36% menjadi $118,13 juta.
Kenaikan volume penjualan pada periode ini juga meningkatkan pendapatan, sementara beban operasional tercatat jauh lebih rendah. Total aset Total aset naik 33% menjadi $1.782 juta pada akhir 1Q24, terdiri dari $892,41 juta aset lancar dan $889,95 juta aset non lancar. Saldo kas pada akhir 1Q24 naik 32% menjadi $620,31 juta berkat arus kas yang tinggi. Kas meliputi 35% dari total aset.
Aset tetap
Aset tetap pada akhir 1Q24 naik 44% menjadi $611,03 juta, terutama karena investasi pada smelter aluminium KAI dan proyek-proyek infrastruktur di MC. Aset tetap meliputi 34% total aset. Properti pertambangan Properti pertambangan pada akhir 1Q24 turun 6% year-on-year menjadi $170,87 juta, sejalan dengan produksi.
Total liabilitas
Pada akhir 1Q24, total liabilitas turun 5% menjadi $629,53 juta. Liabilitas lancar naik 4% menjadi $201,30 juta karena kenaikan utang usaha. Liabilitas non lancar turun 9% menjadi $428,23 juta per akhir 1Q24 karena pinjaman dari pemegang saham turun 32% menjadi $296,88 juta, setelah pembayaran sejumlah $20 juta pada periode ini. Utang bank, setelah dikurangi biaya pinjaman, per akhir 1Q24 tercatat $98,47 juta seiring dimulainya penarikan pinjaman untuk KAI. Ekuitas Pada akhir 1Q24, ekuitas naik 70% menjadi $1.153 juta karena laba ditahan naik menjadi $969,94 juta berkat kenaikan laba.
Arus kas dari aktivitas operasi
Pada 1Q24, arus kas dari aktivitas operasional naik signifikan menjadi $139,72 juta dari $7,67 juta pada 1Q23 terutama karena kenaikan penerimaan dari para pelanggan seiring kenaikan pendapatan. Arus kas dari aktivitas investasi AMI mencatat arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi sebesar $77,10 juta pada 1Q24, karena kenaikan signifikan pada pembelian aset tetap menjadi $76,17 juta pada 1Q24 yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur MC dan konstruksi smelter aluminium KAI.
Belanja modal dan arus kas bebas Belanja modal pada 1Q24 tercatat $77,10 juta, atau naik 257% dari 1Q23, dan arus kas bebas 1Q24 naik signifikan menjadi $108,50 juta. Belanja modal terutama digunakan untuk konstruksi smelter aluminium KAI dan proyek-proyek infrastruktur MC. KAI saja meliputi $57 juta dari angka tersebut.
Setelah rampung, proyek-proyek peningkatan infrastruktur akan mendukung pencapaian target volume di jangka menengah dan akan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi komitmen volume kepada para pelanggan. Fase pertama smelter aluminium KAI 5 diperkirakan akan mencapai COD pada tahun 2025 – yang akan mendiversifikasi aliran pendapatan. Arus kas dari aktivitas pembiayaan Arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas pembiayaan pada 1Q24 naik 15% menjadi $29,58 juta, terutama karena pembayaran pinjaman kepada para pemegang saham sebesar $20 juta. (Rama Julian)
Foto: Dok Adaro Minerals