RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Holding Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus berkomitmen untuk mendukung meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah operasional perusahaan.
Dalam pilar keberlanjutan MIND ID (Sustainability Pathway), bidang pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan karena sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 4, menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan, perusahaan akan terus meningkatkan kinerja keberlanjutan, memfasilitasi keterlibatan sekitar wilayah operasional perusahaan, dan mendukung inisiatif pengembangan yang memberikan manfaat jangka panjang.
“Salah satu inisiatif kami adalah memberikan kesempatan kepada semua anak di sekitar wilayah operasional kami untuk memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan yang baik,” kata Heri.
BACA JUGA:
Strategi Grup MIND ID PT Antam Tingkatkan Kinerja Produksi dan Penjualan Komoditas di 2024
MIND ID sebagai bagian dari BUMN, memiliki program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang bertujuan mendukung pencapaian TPB. Adapun dalam mendukung pencapaian ini terbagi dalam empat pilar pembangunan, yaitu pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan, dan pilar pembangunan hukum & tata kelola. Dari keempat pilar tersebut, salah satu fokus prioritas pelaksanaan program yaitu pendidikan.
“MIND ID senantiasa berkomitmen membantu masyarakat melalui berbagai programnya, baik yang bersifat bisnis maupun tanggung jawab sosial dan lingkungan BUMN sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Heri.
MIMD ID yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum dan PT Timah Tbk melaksanakan program TJSL bidang pendidikan. PT Timah misalnya, memberikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat di lingkar tambang yang ingin melanjutkan ke pendidikan SMA.
Program Kelas Beasiswa ini dilaksanakan di SMAN 1 Pemali, Kabupaten Bangka. Program kelas Beasiswa PT Timah ini telah dilaksanakan sejak 2000, tercatat sebanyak 800 siswa telah menjadi alumni di Program Kelas Beasiswa PT Timah.
Anggota holding Industri Pertambangan MIND ID ini tidak hanya memberikan biaya pendidikan tapi juga menunjang kebutuhan para pelajar yang mendapatkan beasiswa. Karena para pelajar yang diterima akan ditempatkan di asrama.
Melalui program beasiswa yang bertujuan memberikan peluang pendidikan kepada masyarakat sekitar tambang. Langkah ini diambil sebagai bentuk kontribusi positif perusahaan terhadap perkembangan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Program beasiswa ini juga diarahkan untuk menciptakan efek positif dalam pengembangan sumber daya manusia lokal. Dengan memberikan peluang pendidikan kepada anak-anak masyarakat sekitar operasional, perusahaan berinvestasi dalam pembentukan generasi penerus yang lebih terampil dan berpendidikan.
BACA JUGA:
HUT 43, Kontribusi Grup MIND ID PTBA untuk Indonesia
Dalam menjalankan usaha pertambangan, anggota holding Industri Pertambangan MIND ID lainnya yakni PT Freeport Indonesia (PTFI) memperhatikan pembangunan masyarakat salah satunya dengan mencetak generasi emas Papua di masa Depan.
Pada 2007, PTFI membangun Sekolah Asrama Taruna Papua bekerja sama dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Sekolah ini diperuntukan untuk anak-anak dari suku Amungme dan kamoro serta 5 suku kekerabatan lainnya.
Di SATP, anak-anak Papua mendapatkan pendidikan berkualitas dengan fasilitas-fasilitas mumpuni untuk membentuk SDM unggul Papua dan generasi emas Papua di masa depan terwujud.
Untuk diketahui, SATP adalah sekolah berbasis asrama milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amugme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) Perwakilan Timika. YPMAK mengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia. Institusi YPMAK didirikan dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan (Dani, Damal, Moni, Mee, dan Nduga) di Kabupaten Mimika. Khususnya mencakup bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan.
Saat ini terdapat 1.139 pelajar SD dan SMP, 78 guru, dan 77 pembina asrama. Anak-anak ini berasal dari sekitar kawasan tambang PTFI, mengutamakan suku dari Amungme dan Kamoro, serta 5 suku kekerabatan lainnya. (Rama Julian)
Foto: Dok MIND ID