RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Subholding Gas PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia, menjamin keandalan pasokan gas bumi Gaslink sepanjang rangkaian pelaksanaan Hari Raya Nyepi 2024 di Pulau Bali.
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, memastikan kecukupan pasokan gas bumi di Bali selama pelaksanaan Nyepi.
“Untuk memenuhi kebutuhan gas beberapa pelanggan yang harus tetap beroperasi selama Nyepi seperti hotel, maka Gagas memaksimalkan pengisian Gaslink pada Minggu (10/3/2024) sore. Selanjutnya, proses pengisian dilakukan kembali pada Selasa (12/3/2024) pagi,” jelasnya.
Chief Engineering Platinum Beach Hotel Jimbaran, salah satu pelanggan Gagas, I Komang Sutarmika mengatakan kepastian penyaluran gas selama Nyepi tentunya diharapkan pelanggan.
“Sepanjang Nyepi, hotel akan tetap beroperasi seperti biasa, tetapi dengan beberapa batasan-batasan, sehingga tidak mengganggu kesakralan prosesi Nyepi. Hotel akan tetap melakukan proses memasak dan laundry untuk tamu yang menginap, sehingga kami membutuhkan pasokan gas untuk tetap mengalir seperti biasa,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Melalui LNG, PGN Wujudkan Komitmen Penuhi Kebutuhan Pelanggan dan Jaga Gas Balance Nasional
Hardiansyah menambahkan penyaluran Gaslink di Pulau Bali memiliki tantangan karena sumber pasokan belum tersedia di Pulau Bali.
Tetapi, sebagai bentuk komitmen optimalisasi penyaluran gas bumi ke berbagai daerah di Indonesia sekaligus untuk mendukung target pemerintah mencapai net zero emission pada 2060, Gagas terus memfokuskan dan mengembangkan penyaluran gas bumi sebagai energi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk Pulau Bali.
Terlebih pengembangan pasar gas bumi melalui CNG di Pulau Bali juga menunjukkan tren positif.
Pada akhir 2023, Gagas sudah melayani 16 pelanggan dengan total penyaluran mencapai 10.950 MMBTU.
Selanjutnya, pada 2024, Gagas memproyeksikan penyaluran pelanggan gas di Bali mencapai 45.000 MMBTU.
Gagas menyalurkan gas di Bali pertama kali pada awal 2023 melalui Gaslink dengan menggunakan moda transportasi compressed natural gas (CNG), yang didatangkan dari Jawa Timur.
Dari stasiun pengisian bahan bakar gas di Jatim, gas bumi yang telah terkompresi dimasukkan ke dalam truk khusus pembawa gas atau gas transport module untuk diangkut menuju Denpasar, Bali, sejauh 450 km.
Selanjutnya, GTM akan mendistribusikan gas untuk pelanggan-pelanggan di sektor industri dan komersial di Bali seperti hotel, restoran dan beach club.
Pada kondisi normal, proses pengiriman Gaslink ke Bali dilakukan setiap 2-3 hari sekali dan pengisian storage Gaslink di pelanggan setiap hari.
Namun, untuk mengantisipasi penutupan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dan Ketapang, Jatim, sehubungan Nyepi, maka pengiriman dimaksimalkan, sehingga GTM dapat tetap menyuplai ke pelanggan sebelum prosesi Nyepi dimulai pada Senin (11/3/2024).
BACA JUGA:
Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi PGN Diarahkan Untuk Memperkuat Utilisasi Gas Domestik
Terlebih pengembangan pasar gas bumi melalui CNG di Pulau Bali juga menunjukkan trend positif. Di akhir tahun 2023, Gagas sudah melayani sekitar 16 pelanggan dengan total penyaluran mencapai 10.950 MMBTU. Selanjutnya, di tahun 2024, Gagas memproyeksikan penyaluran pelanggan gas di Pulau Bali mencapai 45.000 MMBTU. (Rama Julian)
Foto: Dok PT Gagas Energi