Resourcesasia.id, Jakarta – BUMN sektor pertambangan akan segera dibentuk menjadi holding. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Sonny Loho, persiapan holding pertambangan masih terus dijalankan.
Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menetapkan induk holding pertambangan jatuh pada PT Inalum (Persero), sementara 3 perusahaan lain yang berada di bawah holding antara lain anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (Persero), dan PT Timah Tbk (Persero).
“Saat ini malah yang siap dari sektor pertambangan. Pertambangan disiapkan terus, kita jalani terus,” ujar Sonny saat dijumpai di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/5).
Menurutnya, melalui holding BUMN Pertambangan nantinya perusahaan bersinergi dan semakin kuat lantaran mampu saling menutupi kekurangan satu dengan yang lain, serta kemudahan-kemudahan lain yang bisa diperoleh.
“Kalau sudah holding ini akan lebih kuat dan solid. Dia bisa leveraging. Kalau bisa jadi holding misalnya nyari kredit lebih gampang, kalau berdiri sendiri kan nggak sekuat kalau jadi satu, dan ini juga mencegah potensi rugi BUMN” jelasnya.
“Ya saya berharap mudah-mudahan kalau jadi holding ketarik keangkat, kayak PT Perkebunan Nusantara III sekarang performa lebih baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kementerian BUMN tengah berencana untuk membangun holding di enam sektor, antara lain holding jasa keuangan, migas, pertambangan, konstruksi, jalan tol, dan perumahan. (Dina)
Foto: Ist