RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan investasi di Indonesia. Ini tercermin dari realisasi investasi sebesar Rp431,48 triliun di sepanjang triwulan III 2024.
Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengatakan realisasi investasi itu meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor hilirisasi menyumbang Rp91,51 triliun atau 21,2 persen dari total realisasi triwulan tersebut.
Angka realisasi tersebut tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan 26,15 persen dari total target investasi tahun 2024, namun juga menjadi wadah bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 650.172 orang.
“Kita melihat angka (hilirisasi) ini cukup konsisten, baik secara triwulanan, tahunan, maupun lima tahunan, selalu di atas 20 persen. Ini menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo sudah menghasilkan dampak yang sangat positif,” ujar Rosan dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).
Menurutnya, hilirisasi adalah kunci pertumbuhan investasi karena dapat meningkatkan nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja.
“Yang paling penting, hilirisasi ini memungkinkan kita memiliki produk dengan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkap Rosan.
Jika ditarik lebih jauh, selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, realisasi investasi mencapai Rp9.117,4 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 13.836.775 orang.
Angka ini melebihi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Investasi/BKPM sejak 2021, menunjukkan keberhasilan kebijakan yang dijalankan dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Dalam 10 tahun terakhir, kestabilan ekonomi dan politik telah meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi adalah komitmen jangka panjang, sehingga kestabilan sangat penting,” ujar Rosan. (RA)
Foto: DOK PTFI/Ilustrasi smelter Gresik