RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Tingkat pendidikan menjadi salah satu indikator kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ikut meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia. Kepedulian terhadap dunia pendidikan menjadi tanggung jawab bersama tidak terkecuali BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID.
Grup MIND ID beranggotakan di antaranya PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum dan PT Timah, berkomitmen terhadap pendidikan masyarakat khususnya yang berdomisili di sekitar wilayah operasional perusahaan. Berbagai program meningkatkan pendidikan masyarakat, Grup MIND ID terus memberikan yang terbaik dan memberi nilai lebih untuk Indonesia.
Kepedulian terhadap akses pendidikan bagi masyarakat di lingkaran tambang ditunjukkan anggota Grup MIND ID, PT Timah Tbk, lewat program beasiswa pendidikan bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA.
Program Kelas Beasiswa besutan PT Timah Tbk ini dilaksanakan di SMAN 1 Pemali, Kabupaten Bangka sejak 2000. Kini tercatat sudah ada 800 siswa yang lulus dan menjadi alumni Program Kelas Beasiswa PT Timah.
Program Kelas Beasiswa PT Timah tersebut tidak hanya memberikan biaya pendidikan saja, melainkan dana penunjang kebutuhan para pelajar yang mendapat beasiswa. Pelajar penerima beasiswa juga ditempatkan di asrama.
BACA JUGA:
MIND ID Kuasai Saham Vale, Erick Thohir: Ini Momentum Bersejarah
Program Kelas Beasiswa PT Timah diproyeksikan secara berkelanjutan sebagai wujud dari komitmen PT Timah terhadap pembangunan berkelanjutan lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Grup MIND ID cukup gencar memberikan program beasiswa pendidikan dengan tujuan meningkatkan kualitas SDM warga di sekitar lingkaran tambang,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Heri mengatakan tujuan diadakannya berbagai program beasiswa pendidikan Grup MIND ID yakni bisa memberikan peluang pendidikan kepada masyarakat sekitar tambang. Program ini merupakan bentuk kontribusi positif Grup MIND ID terhadap perkembangan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Inisiatif ini merupakan upaya MIND ID meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi, juga memberikan peluang sama besar bagi masyarakat yang memiliki potensi tapi terkendala secara finansial,” katanya.
Anggota Grup MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) tak luput dari perannya dalam meningkatkan pendidikan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Di antaranya, PTFI membangun Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) yang berperan membuka akses pendidikan bagi masyarakat Papua.
Luara Beanal, 16 tahun, salah satu siswa SATP menjadi cermin keberhasilan PTFI dalam meningkatkan akses pendidikan bagi warga Papua. Laura yang merupakan siswi kelas 5 SD bertutur menggunakan bahasa Inggris saat menjelaskan tentang SATP kepada Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Vivi Yulaswati pada Sabtu, 24 Februari 2024.
“Senang sekali berada di antara anak-anak di Sekolah Asrama Taruna Papua. Buat saya, ini pengalaman luar biasa menemukan sekolah yang lengkap dan juga membawa anak-anak dari berbagai tempat di Papua. Paling tidak, ada 7 suku di sini,” kata Vivi.
Laura merupakan warga asli Papua dan berasal dari Suku Amungme, Distrik Tembagapura. Ia merupakan siswi cerdas dan selalu semangat. Urusan prestasi Laura tak usah ditanyakan lagi. “Ia kini menjadi Ketua OSIS,” kata Kepala Sekolah SATP Johana Tnunay.
Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon SATP, Andreas Ndityomas mengatakan kegiatan belajar mengajar di SATP didominasi oleh praktek yakni dengan proporsi mencapai 60 persen. Teori-teori abstrak yang susah dipahami siswa-siswi menjadi lebih mudah dipahami karena diformulasikan dalam kelas praktik.
BACA JUGA:
Dukung Target Pemerintah Terkait NZE 2060, Grup MIND ID Jalankan Program Dekarbonisasi
SATP kini mengembangkan Kurikulum Merdeka yang diturunkan dalam Kurikulum Berbasis Kehidupan Kontekstual Papua. Harapannya, lanjut dia, dengan diterapkan kurikulum berbasis pengalaman nyata tersebut, pelajar mampu membangun teori pengetahuan dan karakter sebagai pemimpin saintis dan entrepreneur.
“Misalnya dalam proses pendalaman ternyata ada yang belum bisa menulis, membaca, maka nanti ada sesi khusus untuk membantu meningkatkan keterampilan tersebut. Lalu anak-anak juga diarahkan mengikuti ekskul sepakbola, marching band, menari, melukis, olah vokal, membuat film pendek, juga keterampilan membuat noken,” kata Andi.
Siswa-siswi yang tinggal di asrama juga mendapatkan pendidikan dan asupan gizi yang baik. Terdapat pula Klinik Kesehatan yang memantau kondisi kesehatan anak-anak. “Kami ingin anak-anak sehat, aman, dan nyaman selama belajar di sekolah asrama. Terlebih mereka tinggal jauh dari orang tua,” katanya. (Rama Julian)
Foto: Dok MIND ID