RESOURCESASIA.ID, HO CHI MINH CITY – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) kembali mendapat pengakuan internasional atas komitmen keberlanjutan. Dua area operasional PGE meraih penghargaan dalam The 17th Annual Global CSR & ESG Summit and Awards2025 di Ho Chi Minh City, Vietnam. PGE Area Lahendong meraih Platinum kategori “Best Country Excellence in Indonesia,” sementara PGE Area Ulubelu meraih Bronze kategori “Best Community Programme Award.” Penghargaan ini menegaskan peran PGE dalam transisi energi bersih dengan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
“Keberlanjutan bukan sekadar kepatuhan regulasi bagi kami, tetapi sudah menjadi budaya di seluruh area operasional,” kata Julfi Hadi, Direktur Utama PGE, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/3/2025)
Julfi mengatakan PGE terus berkomitmen menjadikan panas bumi sebagai energi andalan. Perusahaan menargetkan swasembada energi nasional serta mendukung net zero emission pada 2060. Kedua penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi di sektor energi hijau dapat menciptakan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat.
PGE Area Lahendong meraih Platinum melalui inovasi “Pupuk Katrili,” yang memanfaatkan endapan silika dari fluida panas bumi. Pupuk cair ini meningkatkan kesuburan tanah dan daya tahan tanaman terhadap hama. Inovasi ini dikembangkan bersama Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) sebagai solusi atas kelangkaan pupuk di Sulawesi Utara. “Langkah ini memperkuat sinergi antara industri panas bumi dan sektor pertanian dalam mewujudkan keberlanjutan,” ujarnya.
Di Ulubelu, program perhutanan sosial melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari mendapat penghargaan Bronze. Program ini mengubah masyarakat yang sebelumnya terlibat deforestasi menjadi penggerak konservasi lingkungan. Anggota KUPS yang sebagian besar mantan pemburu kini aktif dalam edukasi pengelolaan hutan berkelanjutan. Program ini berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan di sekitar area operasional PGE.
Pendekatan yang digunakan dalam program ini mengadopsi konsep circular interaction, yaitu integrasi antara kegiatan berbasis profit dan non-profit. Dampaknya terlihat dalam peningkatan produktivitas pertanian dan pemulihan lahan yang terdegradasi. Keberhasilan inisiatif ini menjadikannya model yang dapat diterapkan di wilayah lain dengan tantangan serupa. “program ini memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat,” ujar Hadi Suranto, General Manager PGE Ulubelu.
The 17th Annual Global CSR & ESG Summit and Awards™️ 2025 menghadirkan para pemimpin industri, keuangan, dan keberlanjutan. Konferensi ini membahas bagaimana dunia usaha dapat meningkatkan dampak sosial dan lingkungan secara signifikan. Ajang ini juga menjadi wadah untuk berbagi strategi terbaik dalam pengelolaan program CSR dan ESG. Fokus utama diskusi adalah lanskap keberlanjutan di kawasan Asia dan perannya dalam menghadapi tantangan global.
Keberhasilan PGE meraih penghargaan ini mencerminkan konsistensi dalam menerapkan prinsip ESG dalam operasionalnya. Sebagai perusahaan energi hijau, PGE berupaya memaksimalkan potensi panas bumi dan produk turunannya. Dengan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, PGE ingin mempercepat transisi energi bersih di Indonesia. Panas bumi memiliki peran strategis sebagai sumber energi hijau yang andal dan berkelanjutan.
Saat ini, PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang 1.877,5 MW. Dari jumlah tersebut, 672,5 MW dioperasikan langsung oleh PGE, sementara 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas ini menyumbang 80% dari total panas bumi di Indonesia dan mampu mengurangi emisi CO2 hingga 9,7 juta ton per tahun. Capaian ini memperkuat posisi PGE sebagai pemimpin dalam industri energi hijau. (RA)
Foto: PGE