Sunday , 10 November 2024
Home / KELISTRIKAN / Bisa Produksi Green Hydrogen dengan Cepat, Begini Inovasi yang Dilakukan PLN
Petugas PLN Indonesia Power sedang melakukan pengecekan di Green Hydrogen Plant (GHP) yang berlokasi di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya, Banten.

Bisa Produksi Green Hydrogen dengan Cepat, Begini Inovasi yang Dilakukan PLN

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PLN kini mampu memproduksi 199 ton hidrogen hijau (green hydrogen). Hidrogen tersebut diproduksi melalui 21 Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan akselerasi GHP ini merupakan hasil inovasi yang terus dilakukan PLN dalam menghadirkan energi alternatif yang ramah lingkungan untuk menjawab tantangan transisi energi.

“Ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi bersama Kementerian ESDM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Karya Inovasi ini kami lakukan dalam menjawab transisi energi. Memaksimalkan existing facility yang ada di pembangkit-pembangkit thermal kami, kemudian kami lakukan inovasi dengan memanfaatkan 100% EBT menjadi green hydrogen,” tegas Darmawan.

BACA JUGA : Di Global Forum for Climate Movement, Dirut PLN Ajak Kolaborasi Global Atasi Perubahan Iklim Dunia

Darmawan menambahkan pembangkit-pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) atau pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN sudah memiliki hydrogen plant dengan electrolyzer. Alat tersebut digunakan untuk memproduksi hidrogen yang digunakan untuk mendinginkan generator pembangkit listrik.

Solar PV terapung yang terpasang di kawasan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tambak Lorok, Jawa Tengah digunakan untuk keperluan operasi Green Hydrogen Plant.

Dari 21 unit hydrogen plant tersebut dapat menghasilkan 199 ton per tahun, namun hanya 75 ton per tahun yang digunakan untuk kebutuhan pendinginan generator pembangkit listrik.

“Kami melihat ada peluang untuk memanfaatkan hydrogen ini sebagai value creation yang bisa memberikan nilai tambah bagi bisnis kami, sekaligus mendukung transisi energi,” ucap Darmawan.

Tangki penyimpanan hidrogen hasil produksi dari Green Hydrogen Plant yang berada di pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Muara Tawar, Jawa Barat, yang dikelola oleh PLN Nusantara Power.

Melihat potensi yang ada, pihaknya melakukan inovasi dengan memanfaatkan solar PV yang terpasang di kawasan pembangkit PLN ditambah dengan Renewable Energy Certificate (REC) dari beberapa pembangkit EBT di Indonesia. Dengan cara tersebut, maka pihaknya dapat memproduksi 100 persen hidrogen hijau.

BACA JUGA : Pastikan Implementasi Sistem Manajemen, Elnusa Gelar Opening Audit Re-Sertifikasi ISO Series

“Dengan inovasi tersebut, selain untuk pendingin generator pembangkit, green hydrogen kini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk industri pupuk, industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV),” ucap Darmawan.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi (dua dari kanan) bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (dua dari kiri), Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra (kiri), dan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN Eniya Listiani Dewi (kanan) saat meresmikan beroperasinya 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) tersebar di seluruh Indonesia, Senin (20/11), di pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta.

Dirinya menambahkan, untuk mengembangkan rantai pasok green hydrogen di Indonesia, PLN juga tengah mengembangkan infrastruktur hydrogen refueling station (HRS) yang nantinya akan digunakan untuk pengisian daya FCEV.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan HRS sebagai pilot project di daerah Senayan, Jakarta.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi (tiga dari kanan) foto bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (lima dari kanan), Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim (empat dari kanan), Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN Eniya Listiani Dewi (lima dari kiri), Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Mohamad Priharto Dwinugroho (kanan), Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo (dua dari kanan), Direktur Pembangkitan PLN Adi Lumakso (empat dari kiri), Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra (dua dari kiri), Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN Indonesia Power Djoko Mulyono (kiri), dan Camat Pademangan Didit Mulyadi (tiga dari kiri) foto bersama setelah meninjau truk pengangkut green hydrogen yang akan mendukung rantai pasok green hydrogen di Indonesia.

“Ini akan menjadi hydrogen refueling station pertama di Indonesia. Ini juga akan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan yaitu mobil hidrogen,” pungkas Edwin. (Rama)

Foto : Dok PLN

About Resourcesasia

Resources Asia.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan (ebt), industri penunjang, lingkungan, CSR, perdagangan dan lainnya.

Check Also

PLN Icon Plus Gandengn Kejari Depok Selamatkan Aset Negara Sebesar 1 Milyar

RESOURCESASIA.ID, DEPOK – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok Silvia Desty Rosalina melalui Seksi Perdata dan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *