RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Komitmen PT Pertamina (Persero) dalam membantu pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 semakin kuat. Ini dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah mitra binaan Program Pendanaan UMK Pertamina setiap bulannya. Hingga menjelang kuartal ketiga tahun 2021 ini misalnya, setidaknya terdapat 492 UMK yang sudah bergabung.
Jumlah ini, ikut menyumbang total mitra binaan yang dibina Pertamina sejak tahun 1993 hingga sekarang yakni berjumlah lebih dari 65 ribu UMK yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di mana masing-masing UMK banyak memberdayakan pekerja untuk membantu perekonomian di sekitar lingkungannya.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, kegiatan pembinaan UMK yang dilakukan Pertamina banyak membawa efek domino bagi para pihak yang terlibat. “Setiap UMK biasanya pasti memiliki pekerja, dan satu pekerja ini mayoritas juga sebagai penopang ekonomi di keluarganya. Semakin sukses pelaku UMK, maka pekerja juga semakin banyak dan sejahtera,” tuturnya.
Fajriyah menjabarkan, dari ratusan mitra binaan (MB) baru di triwulan pertama tersebut, mayoritas didominasi oleh sektor perdagangan sebanyak 281 MB. Disusul sektor industri sebanyak 89 MB dan urutan ketiga yakni sektor peternakan sebanyak 61 MB. “Selebihnya ada dari sektor perikanan, perkebunan, pertanian, dan jasa” imbuhnya.
Pertamina, lanjut Fajriyah, tidak membatasi para UMK dari sektor apapun untuk bergabung menjadi mitra binaan. Seluruhnya akan dibina dan didampingi hingga menjadi UMK naik kelas. Tentu saja dengan melalui beberapa roadmap pembinaan yang dimulai dari fase tradisional menjadi UMK Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga mampu mengekspor produknya menjadi UMK Go Global.
Salah satu mitra binaan baru di sektor Industri yakni Ratna Rika Remadha. Meski baru bergabung pada awal tahun 2021 lalu, pemilik usaha Bawang Goreng Gobang Ceu Erat ini sudah merasakan banyak perkembangan pada usahanya. “Setelah jadi binaan Pertamina, omzet naik sekitar 40% dan jumlah pekerja pun bertambah semula 2 orang kini jadi 4 orang,” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. (RAMA)
FOTO: DOK PERTAMINA