RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, hari ini, Kamis malam (07/11/2024) melantik Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pelantikan dilaksanakan di Gedung Chairul Saleh, Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.
Dengan pelantikan ini maka secara resmi Djoko Siswanto menggantikan Dwi Soetjipto yang sebelumnya menjabat Kepala SKK Migas sejak 20 November 2018.
“Selamat bekerja, dan saya ucapkan terima kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pak Dwi yang telah memimpin SKK Migas selama kurang lebih 6 tahun,” ucap Bahlil.
Bahlil menyatakan presiden Prabowo menitipkan pesan agar kedaulatan energi harus, termasuk oleh SKK Migas melalui peningkatan lifting migas. Salah satunya adalah dengan menggenjot kegiatan eksplorasi sehingga bisa mendapatkan giant discovery.
“Sejauh ini ada 301 pemboran eksplorasi, 195 sumur di Pertamina sisanya yang lain. Tuntaskan pemboran eksplorasi. Pangkas aturan Eksplorasi yang menghambat lifting,” kata Bahlil dalam pelantikan.
Selain itu Bahlil juga meminta Djoko dan SKK Migas melakukan penataan sistem jika memang perlu Djoko harus tegas terhadap jajarannya.
Selain itu dari sisi gas pada tahun 2026 diprediksi terjadi surplus. SKK Migas harus memproyeksikan pemanfaatan gas tersebut untuk digunakan di dalam negeri.
“Gas bahan baku lpg C3 C4 dimana, kita bangun industrinya, pemegang konsesi kkks yg gas produksi 2026-2027 kita 60-70% di dalam negeri harus didorong hilirisasi, semua dalam rangka kedaulatan energi,” jelas Bahlil.
Selain itu pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM pada 2018-2019.
Djoko lulus dari Teknik Perminyakan ITB pada tahun 1990, Djoko merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian ESDM sejak 1992, di bagian Direktorat Teknik Ditjen Migas.
Kemudian, bergeser ke Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) pada tahun 2004.
Ia juga sempat menjabat sebagai Direktur BBM BPH Migas pada 2012-2013, lalu Sekretaris BPH Migas 2013-2015, dan Direktur Gas Bumi BPH Migas pada 2014-2015. Kemudian, pada 2015 kembali lagi ke Ditjen Migas dan diangkat sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas. (RA)