Resourcesasia, Jakarta – Badak LNG kembali mendapat anugerah lingkungan PROPER dengan predikat “Emas” dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Penghargaan yang merupakan keenam kalinya bagi Badak LNG ini diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan diterima oleh President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian di Jakarta, Rabu (7/12).
“Terima kasih kepada semua pihak atas doa dan dukungannya sehingga Badak LNG dapat terus menjalankan komitmen terhadap lingkungan alam dan sosial masyarakat,” ungkap Salis.
Adapun Director & COO Badak LNG Yhenda Permanamenambahkan, sejalan dengan PROPER, Badak LNG memiliki misi memproduksi energi bersih serta mengelola dengan standar kinerja terbaik sehingga menghasilkan nilai tambah maksimal bagi pemangku kepentingan.
“Untuk mewujudkannya, ada dua hal yang telah dilakukan Badak LNG yakni menjalankan operasi kilang yang ramah lingkungan dan melaksanakan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan,” jelas Yhenda.
Komitmen menjalankan operasional kilang dengan ramah lingkungan diwujudkan dengan terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kehandalan kilang. Budaya inovasi dilaksanakan secara sistematis sejak tahun 1994 dan telah menunjukkan kreativitas para pekerja. Tahun 2016, Quality Improvement Program (QIP) Badak LNG menghasilkan 27 inovasi terkait lingkungan termasuk Metode Operasi Kilang yang Ramah Lingkungan dan Smart Trash Bin (tempat sampah dengan sensor suara).
Sampai tahun 2016, Badak LNG juga sudah mendapat 9 (Sembilan) PATEN dari Ditjen HAKI untuk inovasi-inovasi yang dilakukan , di antaranya :
1. Alat untuk Menentukan Titik Gangguan Tanah Secara Online (Ground Fault Online Locator) Pada Sistem Catu Daya Arus Searah 24 DC;
2. Suatu Rakit untuk Membawa Pelampung Tanda Navigasi Jalur Aman Suatu Perairan
3. Alat Penjernih Air untuk Budidaya Ikan Lele.
Adapun pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan diwujudkan dengan berbagai program Community Development (Comdev) yang berf
Sejak awal berdiri pada tahun 1977, Badak LNG telah berkomitmen pada pembangunan kota Bontang melalui kegiatan CSR dan Community Development. Program-program pun dibuat berdasarkan hasil pemetaan sosial yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui potensi masyarakat Kota Bontang. Dengan demikian, program yang dijalankan dapat tepat sasaran, tujuan, dan waktu yang berujung pada terwujudnya cita-cita Badak LNG untuk Maju Bersama Masyarakat khususnya Kota Bontang.
Tahun ini, komitmen CSR dan Community Development Badak LNG diwujudkan melalui program
Inovasi program baru tahun ini adalah Bontang Kuala Ecotourism, sebuah konsep pariwisata berbasis konservasi alam, pendidikan lingkungan, dan sosial budaya. Program ini diresmikan pada 17 Juli 2016 dan menggandeng masyarakat lokal Bontang Kuala yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Kreatif Pesisir (Maskapei) sebagai pengelola ekowisata.
Melalui ekowisata ini, pengunjung diperkenalkan pada beragam jenis mangrove khususnya yang tumbuh di Kota Bontang serta manfaatnya. Kesadaran pentingnya menjaga lingkungan pun ditanamkan melalui penjelasan yang disampaikan oleh pemandu wisata dari Maskapei. Daya tarik Bontang Kuala sebagai perkampungan terapung pertama di Kota Bontang menambah nilai historis tersendiri.
Untuk mendukung fasilitas penunjang pariwisata, Bontang Kuala Ecotourism menggandeng kelompok UMKM Pesisir binaan Badak LNG untuk menjual oleh-oleh khas Bontang. UMKM Pesisir merupakan program pemberdayaan perempuan dan nelayan rentan yang memanfaatkan dan mengolah hasil laut (rumput laut, ikan, limbah kulit ikan, terasi, udang, dan mangrove) yang terdiri dari 11 kelompok.
Melalui program UMKM Pesisir, Badak LNG telah membantu meningkatkan potensi dan kemandirian masyarakat Kota Bontang. Hingga saat ini, produk-produk UMKM yang diproduksi mitra binaan Badak LNG memiliki 16 jaringan pemasaran, baik di dalam maupun luar Kota Bontang. Seluruh produk telah mendapat sertifikasi halal dari MUI dan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan.
Kesuksesan Badak LNG dalam mendampingi kelompok hingga mencapai kemandirian, ditunjukkan dengan dua program Comdev yaitu Budidaya Lele dan Budidaya Jamur sudah mencapai fase kemandirian program. Budidaya Lele yang dibentuk tahun 2011 kini memiliki “Lele Center” sebagai pusat pelatihan budidaya lele. Selain budidaya, kelompok yang juga melakukan diversifikasi olahan produk lele ini sejak tahun 2016 telah menjadi pelopor dalam pemanfaatan air sungai untuk pembenihan lele melalui instalasi penjernihan air sungai dan telah mendapatkan paten dari Ditjen HAKI.
Senada, program Budidaya Jamur tahun ini juga telah memiliki “Jamur Center” sebagai pusat pelatihan budidaya jamur. Selain sudah memiliki tiga toko jaringan pemasaran, kelompok ini berhasil membentuk unit usaha baru dengan membuat bakso jamur.
Penghargaan PROPER Emas 2016 merupakan apresiasi tertinggi terhadap dedikasi Badak LNG dalam mempertahankan kinerja lingkungan dan memberdayakan masyarakat khususnya di sekitar daerah operasional melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Sebelumnya, berturut-turut Badak LNG telah mendapatkan PROPER Emas pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015.
Pencapaian PROPER Emas bagi Badak LNG ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak di antaranya para pekerja , mitra kerja, dan Pertamina, bimbingan dan kerja sama yang baik dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Bontang, dan Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang, juga atas dukungan masyarakat kota Bontang dan segenap pihak yang terus bersinergi bersama Badak LNG dalam mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan di Bontang khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Redaksi
Ket Foto: tampak dari atas udara lokasi kilang gas badak LNG di Bontang, Kalimantan Timur. | Rama