Wednesday , 22 May 2024
Home / INDUSTRI PENUNJANG / Awali 2024, United Tractors Bukukan Laba Bersih Rp 4,5 Triliun

Awali 2024, United Tractors Bukukan Laba Bersih Rp 4,5 Triliun

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT United Tractors Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 32,4 triliun pada triwulan pertama tahun 2024. Capaian ini turun 7 persen dari Rp 34,9 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis, menjelaskan bahwa penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs, menyebabkan penurunan laba bersih sebesar 15 persen menjadi Rp 4,5 triliun. Pada periode yang sama tahun 2023, United Tractors mencetak laba bersih Rp 5,3 triliun.

“Capaian ini karena adanya penurunan kinerja dari segmen Mesin Konstruksi dan Pertambangan Batubara,” ungkap Sara Loebis dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (29/4).

Dia menyebutkan, segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 37 persen menjadi 1.126 unit, dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 1.791 unit.

Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar penjualan alat berat sebesar 29 persen. Pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun 11 persen menjadi Rp 2,6 triliun, dari Rp 3,0 trilliun.

Sementara penjualan Scania turun dari dari 218 unit menjadi 87 unit dan penjualan produk UD Trucks turun dari 89 unit menjadi 32 unit, yang disebabkan oleh penurunan permintaan terutama di sektor pertambangan.

BACA JUGA:

United Tractors Bagikan Dividen Tunai Rp 8,2 Triliun

“Secara keseluruhan pendapatan unit usaha Mesin Konstruksi turun 22 persen menjadi Rp 8,3 triliun dibandingkan Rp 10,6 triliun pada periode yang sama tahun 2023,” jelas Sara Loebis.

Segmen Pertambangan

Untuk segmen usaha Kontraktor Penambangan, dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai Maret 2024, PAMA membukukan pendapatan bersih Rp 13,3 triliun, naik 14 persen dari Rp 11,7 triliun.

PAMA mencatat peningkatan volume produksi batubara 21 persen dari 27 juta ton menjadi 32 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 17 persen dari 245 juta bcm menjadi 286 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio 8,9x, turun dari 9,2x.

Untuk usaha Pertambangan Batubara, dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai Maret 2024, total penjualan batubara mencapai 4,0 juta ton (termasuk 0,8 juta ton batu bara metalurgi), naik 33 persen dibandingkan triwulan pertama tahun 2023. Pendapatan segmen usaha Pertambangan Batubara turun 21 persen dari Rp 10,5 triliun menjadi Rp 8,3 triliun, karena menurunnya rata-rata harga jual batubara.

Untuk segmen usaha Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya mencatatkan peningkatan pendapatan 8 persen menjadi Rp 1,8 triliun. Sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata emas 14 persen, dari US$ 1.896 per ons menjadi US$ 2.165 per ons.

Anak usaha United Tractor yang bergerak di bidang pertambangan emas, PT Agincourt Resources (PTAR) mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara. Sampai Maret 2024, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 49 ribu ons, turun 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar 59 ribu ons.

Penurunan ini karena pemerintah baru saja menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pertambangan tahunan pada akhir triwulan pertama 2024. Penjualan emas diperkirakan akan kembali normal pada triwulan mendatang.

Segmen usaha pertambangan nikel terdiri dari PT Stargate Pasific Resources (SPR) yang baru saja diakuisisi dengan kepemilikan mayoritas pada Desember 2023 dan Nickel Industries Limited (NIC) yang diakuisisi September 2023 dengan kepemilikan sebesar 19,99 persen.

BACA JUGA:

United Tractors Kembangkan Teknologi Traktor Listrik

SPR mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. SPR mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 383 ribu wet metric ton (wmt) pada triwulan pertama tahun 2024, yang terdiri dari 203 ribu wmt saprolit dan 180 ribu wmt limonit.

NIC merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama berlokasi di Indonesia. Perseroan mencatat equity income dari NIC yang tertunda, karena adanya perbedaan periode pelaporan kinerja. NIC melaporkan penjualan 34 ribu ton logam nikel pada kuartal terakhir tahun 2023, yang terdiri dari 29 ribu ton logam nikel dalam bentuk NPI dan 5 ribu ton dalam bentuk nikel matte.

Segmen usaha Industri Konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai Maret 2024, Industri Konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 535 miliar, naik 55 persen dibandingkan Rp345 miliar di triwulan pertama 2023. ACSET membukukan rugi bersih Rp 42 miliar, lebih tinggi dibandingkan rugi bersih Rp 30 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Usaha Energi

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, Perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai salah satu strategi transisi Perseroan. Untuk mempercepat pengembangan EBT, pada akhir tahun 2021 seluruh bisnis energi dalam grup dikonsolidasikan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Sampai Maret 2024, EPN telah memasang Rooftop Solar PV sebesar 1,9 megawatt peak (MWp) sehingga secara kumulatif Rooftop Solar PV terpasang sejak tahun 2018 hingga triwulan pertama 2024 mencapai 17 MWp.

Saat ini, EPN mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) yaitu PLTM Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah dan PLTM Besai Kemu berkapasitas 7 MW di Lampung, yang mulai beroperasi secara komersial pada Januari 2024.

Pada 3 Januari 2024, EPN melakukan pengambilbagian 49,6 persen saham PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) senilai US$ 51,9 juta. SES adalah pemegang 25,2 persen saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang memiliki proyek panas bumi yang telah beroperasi di Sumatera Selatan dengan kapasitas eksisting 2 x 49 MW.

Pada 15 Maret 2024, EPN juga mengambilbagian 20,2 persen saham SERD senilai US$ 80,7 juta. Setelah transaksi ini, total kepemilikan saham langsung dan tidak langsung EPN di SERD menjadi 32,7 persen.

Pada bulan Agustus 2022, melalui anak usaha melakukan investasi pada PT Arkora Hydro Tbk (Arkora) dengan kepemilikan saham sebesar 31,49 persen. Saat ini, Arkora mengoperasikan dua PLTM, yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat dengan kapasitas 7,4 MW dan PLTM Tomasa 10 MW di Sulawesi Selatan. Arkora juga sedang membangun dua PLTM, yaitu PLTM Koro Yaentu berkapasitas 10 MW dan PLTM Kukusan 2 berkapasitas 5,4 MW yang masing-masing diperkirakan beroperasi tahun 2023 dan 2025.

Ketika kedua proyek ini mulai beroperasi, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas 33 MW. Pada bulan Desember 2023, Arkora menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PLN untuk pengembangan proyek PLTM Tomini berkapasitas 10 MW yang berlokasi di Sulawesi Selatan.

United Tractors secara aktif juga melakukan studi terkait proyek energi terbarukan lainnya seperti geothermalsolar, dan waste-to-energy. Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan. (Rama Julian)

Foto: Dok UT

About Resourcesasia

Resources Asia.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak, oil dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan, industri penunjang, lingkungan, CSR, perdagangan dan lainnya.

Check Also

PGN Saka Miliki Teknologi Data Real Time untuk Monitor Kegiatan Produksi Migas

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) yang merupakan perusahaan hulu migas dan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *