Resourcesasia.id, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta seluruh kalangan media anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) tetap menjaga obyektivitas dan netralitas dalam setiap produk jurnalistiknya
Pesan Wapres JK disampaikan saat membuka Kongres I AMSI yang digelar di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017). JK mengapresiasi terbentuknya asosiasi profesi ini, yang salah satu tujuannya adalah memerangi berita bohong atau hoax.
“Saya menghargai dibentuknya asosiasi ini, karena bagaimana kita menerima informasi dari Anda tapi tetap menjaga objektivitas dan netralitas,” tegasnya dalam acara yang dihadiri para petinggi dan pimpinan media siber se-Indonesia itu.
Ia kembali mengingatkan, bangsa ini juga bisa bangun apabila media memberi Informasi yang bagus kepada masyarakat. “Anda kasih sampah, sampah yang keluar, Anda kasih makanan enak, makanan enak yang keluar, pada akhirnya ada etika-etika,” tegasnya lagi .
Pada bagian lain, JK berharap, pemerintah merevisi regulasi pembentukan badan pers yang dirasa masih sulit dijalankan perusahaan start-up di daerah.
“Perusahaan start-up media di daerah banyak yang pruden secara jurnalisme tapi tidak pruden secara modal. Karyawan mereka mungkin tidak banyak,” imbuhnya,
Saat ini, anggota AMSI terdiri dari 300 media siber seluruh Indonesia. Mereka sebagian mengikuti kongres pertama ini secara langsung, sisanya menyaksikan dan berpartisipasi secara daring.
Dalam sambutannya Ketua presidium AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, berita hoax menjadi masalah utama bisnis digital yang harus diperangi bersama-sama.
Untuk itu dia mengajak para pelaku maupun para pemangku kepentingan bersama-sama dengan membuat regulasi untuk membatasi penyebaran berita bohong menjadi poin utama untuk ditegakkan.
Kata Wens, sapaanya, untuk membereskan hoax enggak bisa media sendirian, media harus menghimpun diri, dia tetap harus bekerja sama dengan sejumlah lembaga lain, Dewan Pers, Menkominfo dan media-media sebagai produksi konten, mikroblog, Facebook, Twitter.
“Jadi perlu kerja sama semua pihak untuk mengatasi masalah itu, di situlah perlunya regulasi. Kalau kita tidak mau rumah digital kita banyak tikusnya, kita harus bersihkan,” tukas Pemimpin Redaksi Merdeka.com itu. (Dian)
Foto: Dok Amsi