RESOURCESASIA.ID, KARIMUN JAWAN– Meningkatnya aktivitas pariwisata di kepulauan Karimunjawa memiliki dampak pada kelestarian ekosistem laut disana. Tidak sedikit ditemukan terumbu karang mati karena terkena baling-baling kapal. Rusaknya terumbu karang menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem laut. Padahal terumbu karang sendiri adalah “jualan” bagi industri wisata bahari di kepulauan Karimun Jawa. Sadar dengan hal itu, Pertamina MOR IV Jateng DIY menggandeng HDI Foundation untuk melestarikan terumbu karang di Karimunjawa dengan membangun Taman Bawah Laut dengan cara transplantasi terumbu karang.
Taman Bawah Laut ini terletak di sekitar pantai Tanjung Gelam Kepulauan Karimun Jawa. Program ini dibangun sejak Oktober 2016, dan hingga saat ini telah berhasil menanam 465 unit terumbu karang di taman bawah laut tersebut. “di lokasi tersebut, kami membangun kerangka tematik dimana di setiap kerangkanya kami tanam terumbu karang, total kerangka adalah 1 kerangka berbentuk dome, 1 kerangka berbentuk mobil dan 6 lainnya adalah kerangka berbentuk terowongan” ujar Andar Titi Lestari selaku Unit Manager Communication & CSR MOR IV.
Berbeda dengan metode transplantasi terumbu pada umumnya, program ini menggunakan metode biorock yaitu proses teknologi deposit elektro mineral yang berlangsung di dalam laut. Biorock bekerja menggunakan proses elektrolis di air laut, yaitu dengan meletakkan dua elektroda di dasar laut dan dialiri dengan lsitrik tegangan rendah yang aman sehingga merangsang pertumbuhan terumbu karang 5x lebih cepat dari metode transplantasi biasa.
“Hasil dari metode biorock ini, rata-rata terumbu karang yang kami kelola telah tumbuh setinggi 73cm, bandingkan dengan metode transplantasi biasa yang hanya tumbuh 10-15 cm per tahun, dengan pesatnya pertumbuhan terumbu karang, dapat terlihat kemajuan ekosistem bawah laut di lokasi tersebut, ditandai dengan mulai bertambahnya jumlah biota yang ditemukan di sekitar taman bawah laut ini, sebelum kami pasang hanya ada 5 biota, saat ini sudah ada 70 biota yang meliputi udang, ikan dan cumi di sana. ” ungkap Ibnu Wardhana, Ketua HDI Foundation.
Pertamina dibantu oleh tim HDI Foundation tidak hanya sekedar memberikan dan mengelola taman bawah laut, tetapi juga memberikan edukasi melalui sosialisasi dan penyuluhan kepada warga di sekitar pesisir Karimunjawa secara berkala,” Juli kemarin kami telah melakukan pelatihan kepada warga di Karimun jawa, hasilnya terdapat peningkatan pengetahuan mengenai transplantasi karang, awalnya nilai pretest mereka hanya 53 poin dan di akhir acara hasil posttest mereka menjadi 85 point.” Tambah Ibnu.
“Pelatihan dan penyuluhan selain bertujuan untuk menambah pengetahuan mereka juga bertujuan untuk merangkul warga agar bersama sama memelihara terumbu karang di sekitar kepulauan karimun jawa, sehingga warga juga memiliki “sense of belonging” dari taman bawah laut yang telah kami bantu.” tutup Andar. (Gina)
Foto: Dok Pertamina