Jakarta, RESOURCESASIA.ID – Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK migas) Dwi Soetjipto mengakui pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah proyek hulu minyak dan gas bumi (Migas) di Indonesia terkendala. Salah satunya pengembangan Lapangan Gas Abadi, Blok Masela.
“Masela? Memang ada kendala karena covid. Kendala pada survey di lapangan,” ujarnya, dalam telekonferensi dengan Komisi VII DPR, Selasa (28/4/2020). Meski demikian, SKK Migas tetap mendorong Inpex Corporation melalui anak perusahaannya Inpex Masela, supaya proyek masela terus berjalan dan bisa dioperasikan sesuai target pada 2027.
“Kami diskusi dengan Inpex untuk terus menjaga proyek ini. Semoga ada keberlanjutan,” ujarnya. Di sisi lain, Covid-19 juga membuat para investor sekarang wait and see. Hal ini juga berpengaruh pada Blok Masela. “Marketing juga masih ada kendala buyer yang masih wait and see dalam masalah ini,” tuturnya seperti dikutip okezone.com
Sebelumnya, Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan, merebaknya virus Covid-19 berdampak pada proses pembangunan Blok Masela yang sedang berlangsung. Namun hal ini masih dapat diantisipasi.
“Konsekuensi yang nampak adalah soal tata waktu yang sedikit tersita. Dibutuhkan sekitar satu bulan untuk membersihkan peralatan survei dengan desinfektan, khususnya peralatan yang berasal dari negara yang terpapar Covid-19. Peralatan survey ini sangat penting karena support data langsung untuk keperluan FEED,” jelas Julius.
Namun, menurut Julius, meskipun ada kendala tata waktu, SKK Migas tetap berkomitmen untuk mengawal proyek agar selesai sesuai rencana untuk memenuhi target visi 1 juta barel tahun 2030.
Photo : google image