RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT PGN Tbk berkomitmen dalam menerapkan aspek Environtmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan perannya menyalurkan gas bumi. PGN satu suara dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta pegiat lingkungan hidup untuk mengkampanyekan ramah lingkungan dan menyayangi bumi.
Dalam peringatan Hari Bumi, secara khusus mengajak untuk lebih bijaksana dalam menggunakan plastik . Plastik yang sudah menjadi limbah merupakan salah satu limbah terbesar yang sulit terurai, sehingga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PPKL KLHK) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan penyumbang sampah terbesar kedua di dunia setelah China, salah satunya karena penggunaan plastik yang masih sangat tinggi.
“Persentase sampah plastik dari total semua jumlah sampah adalah 18,7 persen. Jadi kalau sampah sebesar 19 juta ton per tahun, maka plastiknya 18,7 persen,” ungkap Sekretaris Ditjen PPKL KLHK Tulus Laksono dalam Talkshow “Planet vs Plastik”di Kantor PGN Pusat, (3/5/2024).
KLHK sangat concern terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah. Seluruh lapisan Masyarakat wajib menjaga kesehatan bumi dan lingkungan dengan Pemerintah memiliki porsi lebih yang diatur dalam Undang-Undang.
BACA JUGA:
Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik
“Kepedulian lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah. Sampah yang non organik bisa dipilah kemudian ditaruh di bank sampah. Saat ini banyak bank sampah digalakkan di masyarakat, ini juga efektif diterapkan untuk anak-anak di sekolah. Dukungan swasta dan berbagai pihak penting untuk menangani polusi termasuk sampah plastik,” ujar Tulus.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta menekankan kepada seluruh Perwira Subholding Gas agar meningkatkan kepedulian lingkungan dan bijak dalam menggunakan plastik. PGN mempunyai tanggung jawab yang besar dan musti mendukung pemerintah dalam upaya menjaga bumi. “Tidak mungkin tidak menggunakan plastik. Tapi bagaimana caranya kita bisa menggunakannya dengan bijaksana,” katanya.
“Posisi PGN sebagai perusaahaan di sektor migas yang dekat dengan eksploitasi bumi memiliki tanggung jawab lingkungan yang lebih besar dari yang lain. Maka awareness dan real action harus dilakukan agar operasional PGN di industri gas bumi dengan meminimalisir dampak buruk bagi lingkungan,” ujar Harry.
Kinerja lingkungan PGN Group beberapa diantaranya penanaman mangrove dan coastal clean up (CCU) bersama KLHK di Banten, daur ulang limbah baterai dan bank sampah di Desa Binaan Pagardewa. Pada tahun 2023, PGN berhasil menurunkan limbah B3 yang dihasilkan dari 14.646 ton pada 2022 menjadi 13.607 ton. Sedangkan limbah non B3 menurun dari 163,3 ton tahun 2022 menjadi 142,2 ton.
BACA JUGA:
Kuota Gas Bumi Demi Jaga Pemerataan dan Keselamatan Penyaluran Gas Bumi
Aksi kepedulian lingkungan dan pengelolaan sampah Subholding Gas Pertamina juga dilaksanakan oleh Anak-Anak Perusahaan. Wujud aksinya juga disalurkan kepada masyarakat sekitar. Seperti PT Pertagas Operation East Java Area (Pertagas OEJA) yang mendampingi upaya penanganan masalah lingkungan di Desa Kalitengah, Sidoarjo melalui Kidung Tanggulangin (Gerakan Melindungi Masyarakat Rentan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan).
PGN akan terus mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap proses bisnis, mulai dari perumusan strategi dan kebijakan hingga pembuatan program-program keberlanjutan. Seluruhnya disesuaikan kepada ESG dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (Sustainable Development Goals/SDGs). (Rama Julian)
Foto: Dok PGN