RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT Siemens Indonesia menghibahkan perangkat lunak perencanaan dan analisis sistem tenaga listrik untuk tiga universitas terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan Institut Teknologi PLN.
Melalui Siemens University Initiative Program, Siemens Indonesia memberikan hibah Peranti Lunak Perencanaan dan Simulasi Sistem Tenaga Listrik Siemens PSS®E dan PSS®SINCAL untuk tiga universitas.
Peranti lunak tersebut akan diintegrasikan ke dalam kurikulum pengajaran fakultas untuk mendukung mahasiswa dalam mempersiapkan pemodelan desain kelistrikan dan perencanaan jaringan listrik masa depan.
Siemens juga berkomitmen mendukung Indonesia melalui teknologi menuju transisi energi ramah lingkungan dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Hari ini, Siemens Indonesia semakin memperkuat kemitraan dengan Swiss German University melalui transfer pengetahuan di bidang keamanan siber bagi industri.
Kemitraan ini berfokus pada studi bersama mengenai teknologi keamanan siber bagi industri untuk meningkatkan ketahanan dan keunggulan kompetitif Indonesia.
Lamine Jendoubi, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, mengatakan bahwa hibah peranti lunak dan kemitraan dengan kampus tersebut bertujuan untuk mendukung transisi energi hijau dan peningkatan keterampilan di Indonesia.
Jendoubi mengatakan transisi energi dan dekarbonisasi industri menjadi katalis utama dari transisi infrastruktur. Mengurangi emisi dari sektor industri dan perkotaan seperti transportasi, bangunan, pabrik, dan sistem energi menjadi penting untuk melawan perubahan iklim.
BACA JUGA:
Elnusa Dukung Pengembangan Teknologi Inovatif untuk Solusi Energi Berkelanjutan
“Siemens sebagai mitra teknologi untuk transformasi digital terus mendukung transformasi Indonesia terutama di sektor-sektor dalam negeri yang membutuhkan pabrik yang lebih hemat sumber daya, bangunan dan jaringan listrik yang lebih cerdas, sistem transportasi, serta energi yang lebih bersih dan andal,” ungkap Jendoubi dalam acara Siemens Indonesia Executive Summit 2024 di Jakarta, Kamis (29/2).
Di tengah kondisi yang bergejolak dan serba cepat, dunia usaha dan industri membutuhkan teknologi inovatif untuk menjadi lebih efisien, fleksibel, tangguh, dan berkelanjutan. Teknologi dapat mempercepat dalam mencapai tujuan ini serta meningkatkan keunggulan kompetitif sehingga tercipta masa depan yang berkelanjutan.
Digitalisasi dan dekarbonisasi adalah dua teknologi utama yang mampu mendorong keberlanjutan. Pada edisi kedua Siemens Indonesia Executive Summit di tahun ini berfokus pada teknologi transformasi digital dan berkelanjutan menuju target emisi nol bersih.
Para peserta diundang untuk berdiskusi dengan para ahli Siemens pada Siemens Technology Vertical Expo untuk Pusat Data, Smart Urban termasuk Rumah Sakit Cerdas, Makanan dan Minuman, Pulp dan Kertas, Utilitas, dan Mineral.
Tantangan yang dihadapi sebagian besar negara termasuk Indonesia adalah memanfaatkan teknologi untuk mentransformasikan seluruh tulang punggung perekonomian, seperti industri, bangunan, energi, dan sistem transportasi. Dengan menyatukan dunia nyata dan dunia digital, Siemens membantu berbagai industri menguasai transformasi digital dan penciptaan nilai. Melalui sebuah platform bisnis digital yang dinamis, Siemens Xcelerator yang menawarkan portofolio digital dan IoT komprehensif dari Siemens serta penyedia pihak ketiga yang bersertifikat untuk mempercepat transformasi digital.
Dalam sesi dialog, Presiden dan CEO Siemens AG Roland Busch menyatakan bahwa teknologi adalah alat paling ampuh bagi Indonesia untuk mentransformasi perekonomiannya dan menjadi lebih kompetitif karena teknologi membuat manufaktur menjadi lebih kuat.
Teknologi secara otomatis meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan membantu Indonesia berada di jalur dekarbonisasi. Indonesia berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 melalui peningkatan kapasitas kapasitas energi terbarukan dan sistem pendukungnya. (RA)
Foto: Dok SI