RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia terus memberikan manfaatnya bagi masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR) anggota Grup MIND ID yang digelontorkan untuk pemberdayaan masyarakat lokal. Hal tersebut merupakan salah satu perwujudan dari Noble Purpose MIND ID yakni ‘We explore natural resources for civilization, prosperity and a brighter future’.
“Untuk terus menjaga kesinambungan bisnis dan meningkatkan pendapatan per kapita suatu daerah, MIND ID terus melakukan pemberdayaan masyarakat dengan program-program terbaiknya,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Selain itu, MIND ID juga mendukung program pemerintah nasional dan lokal sebagai katalis pembangunan, serta mendorong kemitraan multi pihak dengan pemangku kepentingan terkait.
Di antara program CSR yang sukses dijalankan perusahaan induk industri pertambangan pelat merah yakni melalui anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk., (PTBA) memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Desa Sirau Pulau, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, lewat pembudidayaan jamur tiram.
Program tersebut berhasil dan ibu-ibu rumah tangga di sana sukses melakukan panen raya jamur tiram di Lapangan Desa Sirau Pulau, Merapi Timur, Kabupaten Lahat, pada awal 2023 silam. Ibu-ibu rumah tangga binaan PTBA memanen jamur tiram dari enam rumah kumbung, dengan rincian setiap rumah kumbung berisi 1.000 baglog dan dikelola dua orang, sehinggat total ada 6.000 baglog.
BACA JUGA :
Program CSR PTBA menjadi salah satu wujud tercapainya tujuan mulia MIND ID yakni memakmurkan dan menciptakan masa depan yang cerah bagi masyarakat Indonesia. Kehadiran perusahaan tambang tidak lantas membuat warga sekitar operasional perusahaan terlantar, melainkan bisa ikut sama-sama maju dan berdaulat secara ekonomi.
“Grup MIND ID komitmen menjalankan praktik perusahaan tambang berkelanjutan, salah satunya dengan langsung memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya warga sekitar area tambang untuk lebih berdaya secara ekonomi. Kami terus memberikan nilai lebih bagi Indonesia,” ujar Heri.
Kesuksesan lain datang dari anggota Grup MIND ID, PT Timah Tbk., yang berhasil memberdayakan perekonomian warga lewat program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk. Program ini berhasil mendorong salah satu pelaku usaha Pangkalan Gas Elpiji 3 Kilogram Sueb Haris bisa bertahan sudah lima tahun.
Sueb Haris, pemilik pangkalan gas mengatakan semula usahanya yakni menyalurkan minyak tanah, tapi ketika ada kebijakan pemerintah berupa konversi minyak tanah menjadi gas, usahanya berubah menjadi pangkalan elpiji 3 kilogram. Pangkalan tersebut berlokasi di Kampong Arab 1, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Haris mengatakan usaha jualan gas 3 kilogram tersebut mulai berkembang dan maju berkat bantuan PUMK PT Timah Tbk. Ia memanfaatkan penyediaan bantuan modal dari PUMK untuk mengembangkan usahanya berjualan gas elpiji 3 kilogram.
“PUMK ini lebih mudah 10 kali dibanding tempat lain, PUMK PT Timah Tbk lebih mudah, nyaman dan ada toleransi. Mudah-mudahan PUMK PT Timah Tbk terus ada dan kami bisa minjam kembali,” kata Sueb Haris.
Selain itu, anggota Grup MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berhasil menyelesaikan masalah sosial di lingkungan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, lewat kolaborasinya dalam memajukan perekonomian warga sekitar operasional perusahaan.
BACA JUGA :
Konsisten Terapkan Berkelanjutan, Saham Grup MIND ID PT ANTAM Pertahankan Indeks ESG di BEI
Kisah inspiratif datang dari Dedi Syahputra atau yang akrab disapa Untung, peternak bebek petelur asal Desa Kuala Tanjung, Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Untung berhasil memanfaatkan limbah organik kantin Inalum Operating yang kemudian diolah menjadi pelet pakan ternak.
Lewat inisiatif tersebut, Untung berhasil menekan biaya pakan ternak yang terbilang cukup mahal. Per hari, Untung menghabiskan 250 kg pelet dengan harga Rp9.500 per kilogram. Lewat usaha ternak bebek petelur, ia mampu meraup untung sekitar Rp3 juta per bulan.
Selain itu, PT Inalum juga bekerja sama dengan masyarakat yang notabene merupakan peternak dalam memanfaatkan limbah organik dari kegiatan pembersihan rumput di kawasan perusahaan. Rumput ternyata tidak hanya sekedar menjadi limbah saja, ada manfaat yang bisa diambil dari keberadaan rumput-rumput liar di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Tim kebersihan Inalum Operating mampu mengumpulkan sekitar 150 kg rumput per hari atau sekitar 4,5 ton rumput per bulan. Masyarakat kemudian memanfaatkan limbah rumput tersebut menjadi pakan ternak setara dengan 10 ekor sapi. Program tersebut juga terintegrasi dengan pemenuhan kebutuhan hewan kurban yang setiap tahunnya dilaksanakan perusahaan.
“Program pemanfaat limbah perusahaan tersebut saling silang memberikan manfaat baik bagi perusahaan ataupun masyarakat, selain manfaat lingkungan, program tersebut juga selaras dengan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial,” katanya. (Rama Julian)
Foto : MIND ID