RESOURCESASIA.ID, TANJUNG– PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field berhasil mengembangkan potensi ekonomi lokal di Desa Jirak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan, “Kuas Jirak”. Program ini berfokus pada pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengolahan produk ikan serta pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun, yang sekaligus mendukung pengurangan limbah.
Field Manager PEP Tanjung Field, Kurniawan Triyo Widodo, menyatakan bahwa program CSR ini bertujuan memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat Desa Jirak. “Program Kuas Jirak adalah bagian dari komitmen kami dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Kami mengintegrasikan inovasi sosial dan lingkungan untuk menghasilkan dampak yang berkelanjutan,” ungkap Kurniawan.
Program Kuas Jirak berawal dari tantangan ekonomi di Desa Jirak, yang merupakan penghasil ikan air tawar terbesar di Kabupaten Tabalong. Tantangan tersebut mencakup rendahnya produktivitas ibu rumah tangga, kurangnya pengelolaan hasil tangkapan ikan, serta tingkat kemiskinan yang relatif tinggi. Dengan adanya program ini, PEP Tanjung Field berharap mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan pemberdayaan perempuan di desa tersebut.
Sejak diluncurkan, program ini mengalami perkembangan signifikan. Pada 2022, PEP Tanjung Field membentuk Kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Barokah yang memproduksi abon ikan sebagai produk unggulan. Program ini terus berkembang dengan peningkatan kapasitas anggota, diversifikasi produk, dan penetrasi pasar digital, serta mengadopsi teknologi pengolahan seperti alat peniris ikan yang dipatenkan.
Pada 2024, Kuas Jirak memperkenalkan inovasi baru dengan diversifikasi produk olahan ikan seperti basreng, kerupuk ikan, dan kerupuk tulang ikan. Selain itu, PEP Tanjung Field membentuk Kelompok Sukses Bersama Desa Jirak (Sukma Saji) untuk memperluas jangkauan pasar dan sinergi dengan kelompok nelayan lokal. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Desa Jirak.
Sebagai bagian dari fokus program tahun ini, PEP Tanjung Field mengedepankan ekonomi sirkular dengan mengurangi limbah melalui produksi abon ikan dan produk turunan lainnya. Bersama dengan kelompok nelayan melalui inisiatif “Saraba Iwak,” program ini memberikan pelatihan dalam pengelolaan lingkungan dan teknologi spinner hemat energi, yang mendukung target Zero Waste Production.
Elis Fauziyah, Head of Communication Relations & CID Zona 9, mengungkapkan program ini berhasil mengurangi limbah minyak jelantah hingga 500 ml per bulan, yang diolah menjadi sabun, serta menghemat listrik sebesar 445,95 kWh per tahun. “Kami juga memberdayakan 25 perempuan melalui keterampilan pengolahan ikan, dan Desa Jirak kini telah diakui sebagai Kampung Haruan oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong,” ujar Elis.
Ketua Kelompok Barokah, Sri Hartini, menyampaikan apresiasi terhadap pelatihan yang diberikan oleh PEP Tanjung Field. “Pelatihan intensif dalam pengolahan abon ikan hingga pemasaran produk sangat membantu kami. Tahun ini, kelompok baru bernama Sukma Saji juga dibentuk, dengan fokus pada produk camilan seperti pangsit ikan dan kerupuk tulang ikan,” katanya.
Kepala Desa Jirak, Pansyah, turut memuji keberhasilan program CSR ini. Dia berharap program pemberdayaan perempuan dan ekonomi melalui Kuas Jirak terus berkembang dan menginspirasi terbentuknya kelompok-kelompok usaha baru yang inovatif di masa depan. (RA)
Foto: PEP Tanjung Field