RESOURCESASIA.ID, DEMAK – Seminggu usai terjadinya ledakan smelter nikel PT. Sulawesi Mining Investment (SMI) di Morowali, Sulawesi Tengah, pada Jumat 19 Januari 2024 lalu, Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma meminta agar terus dilakukan audit pada smelter tersebut dan smelter lainnya.
“Ini sudah seminggu sejak terjadinya peristiwa ledakan smelter nikel PT. Sulawesi Mining Investment (SMI) di Morowali, Sulawesi Tengah. Dan karena peristiwa ini bukan yang pertama kali, maka kami minta proses audit terhadap smeleter tersebut tetap harus dilakukan,”ujar Mitha, begitu Paramitha biasa disapa, saat ditemui parlementaria di Demak, Jawa tengah, Selasa (23/1/2024).
Hal tersebut, menurut Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini, semata agar tidak terulang kembali peristiwa serupa, yang tidak hanya menimbulkan korban materi, namun juga banyak korban meninggal dunia.
BACA JUGA :
Rofik Hananto Sayangkan Kembali Terjadi Peristiwa Meledaknya tungku Smelter PT SMI
Sebut saja akhir tahun 2023 lalu peristiwa ledakan tungku pengolahan hasil tambang atau smelter ini juga terjadi di Morowali yakni smelter Nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) yang menewaskan puluhan korban jiwa.
Oleh karena itu, tak berlebihan jika kemudian DPR RI, khususnya Komisi VII DPR mendesak pemerintah untuk terus mengaudit smelter yang ada. Baik dari sisi kualitas alat atau mesin yang ada, serta pelaksanaan prosedur K3 atau Keselamatan, Kesehatan Kerja di masing-masing perusahaan tambang yang ada.
Bahkan pihaknya meminta pemerintah tidak ragu untuk menindak atau memberi hukuman kepada pemerintah yang tidak menerapkan K3, atau yang tidak melakukan perawatan yang selayaknya kepada alat dan fasilitas yang ada. (RA)
Foto: Dok Parlementaria