Saturday , 26 April 2025
Home / ENERGI TERBARUKAN / Menko Perekonomian dan Menperin Lakukan Groundbreaking Perluasan Pabrik Tambah Produksi, PT Smelting Investasi Rp 3,2 Triliun

Menko Perekonomian dan Menperin Lakukan Groundbreaking Perluasan Pabrik Tambah Produksi, PT Smelting Investasi Rp 3,2 Triliun

RESOURCESASIA.ID, GRESIK -PT Smelting kembali meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaga 30 persen dari kapasitas sebelumnya. Dengan demikian, kapasitas produksinya akan meningkat dari 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga per tahun.

Groundbreaking pembangunan ekspansi pabrik berlangsung di Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 19
Februari 2022. Peletakan batu pertama smelter tembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang.

Menurut Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial Irjuniawan P Radjamin, pembangunan perluasan pabrik ini membutuhkan waktu dua tahun. “Ditargetkan, pembangunan selesai sebelum akhir Desember 2023,” katanya.

Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia
di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik
pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.
“Pekerjaan ekspansi kali ini untuk manambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan
kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,”
jelas Wawan, panggilan akrab Irjuniawan P. Radjamin.

Dengan pembangunan ekspansi pabrik kali ini, berarti PT Smelting telah empat kali melakukan peningkatan kapasitas produksi. Tahap pertama, kapasitas produksi katoda tembaga hanya 200 ton per tahun.

Pada tahun 1999, ekspansi pertama dilakukan dengan menambah kapasitas produksi katoda
tembaga menjadi 255 ton per tahun. Berikutnya, tahun 2001 ditingkatkan lagi menjadi 270
ton. Ekspansi ketiga tahun 2009 menjadi 300 ton per tahun.

Dengan pembangunan pabrik baru ini, PT Smelting yang semula hanya mengolah 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun, akan meningkat menjadi 1,3 juta ton konsentrat per tahun.
“PT Smelting terus berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap negeri kita tercinta.
Dengan peningkatan kapasitas produksi ini, tentu akan makin mengokohkan Indonesia
sebagai salah satu produsen tembaga dunia,” tegas Wawa

Selain itu, selama ini PT Smelting juga terus meningkatkan kontribusi langsung ke masyarakat sekitar pabrik melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). PT Smelting selalu menjadi penyumbang utama surplus perdagangan Jawa Timur maupun nasional.

Tentang PT Smelting
Perusahaan pengolah tembaga yang pertama di Indonesia ini berdiri tahun 1996. Smelter
tembaga dengan teknologi smelter terbaik di dunia ini mayoritas sahamnya dimiliki
Mitsubishi Materials Corporation (MMC) Jepang. Sebagian saham dimiliki PT Freeport
Indonesia (PTFI).

Selain memproduksi katoda tembaga LME Grade A, PT Smelting juga menghasilkan produk
lainnya seperti asam sulfat untuk bahan baku pabrik pupuk Petrokimia Gresik, terak tembaga
untuk bahan baku industri semen dan gypsum untuk bahan baku industri semen.

Dalam penggunaannya, Katoda tembaga kemudian di proses lebih lanjut menjadi Menjadi produk kawat/kabel (wire rod), batang tembaga (copper rod), dan berbagai jenis produk berbasis tembaga. Sebagian besar produk katoda tembaga PT Smelting diekspor sehingga menjadi penyumbang devisa negara.

About Resourcesasia

Resources Asia.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan (ebt), industri penunjang, lingkungan, CSR, perindustrian dan lainnya.

Check Also

Sinergi Elnusa, PMI dan IHC, Kumpulkan 101 Labu Darah

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA — PT Elnusa Tbk (ELNUSA, IDX: ELSA), anak perusahaan dari PT Pertamina Hulu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *