RESOURCESASIA.ID, BALI – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menekankan melalui Global Blended Finance Alliance (GBFA) menjadi dasar bagi perubahan transformatif dan pengetahuan masa depan untuk mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor ekonomi utama seperti energi, hutan, ekonomi biru, termasuk hutan bakau dan lamun, kesehatan infrastruktur, dan keberlanjutan pariwisata salah satunya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
“Mata dunia tertuju pada Indonesia sehingga kita harus menjadi contoh transisi energi berkeadilan yang benar-benar berhasil menyeimbangkan pembangunan ekonomi, keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan hidup. Saya menyambut baik peluncuran program Happy Energy Action Leadership (HEAL) yang bekerja sama dengan United in Diversity Foundation dan Rocky Mountain Institute sebagai bagian dari hasil GBFA untuk meningkatkan kapasitas,” kata Menko Luhut dalam G20 Bali GBFA Dialogue Natural Capital, Communities, and Climate Action for a Better Business and Better World di UID Bali Campus, Bali pada Minggu (19/5).
“Inisiatif seperti JETP perlu didukung oleh keselarasan pemangku kepentingan yang kuat tidak hanya pada aspek teknis namun juga relasional untuk bergabung HEAL sehingga kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk belajar bersama dalam memecahkan tantangan kita,” tambah Menko Luhut.
Pemerintah Indonesia secara kolektif berupaya mengidentifikasi solusi inovatif dan pendekatan multi-sisi untuk mengatasi kebutuhan pendanaan dan persyaratan kebijakan guna memastikan transisi yang holistik dan adil.
“GBFA bukan hanya solusi untuk mengatasi transisi energi, namun Indonesia juga memimpin dalam bidang hutan dan bakau sebagai bagian dari Solusi Berbasis Alam untuk aksi iklim,” tutup Menko Luhut.