Resourcesasia.id, Jakarta – Masjid dikenal sebagai rumah ibadah bagi umat Islam. Namun, bila melihat sejarah fungsinya masjid atau surau atau langgar, tak hanya dipandang sebagai tempat ibadah secara mahdhah seperti salat. Namun juga berfungsi sebagai tempat menimba pengayaan historis dan sosiologis tentang pendidikan Islam.
Surau, langgar, atau masjid yang sejak kehadirannya sebagai salah satu ruang bagi komunitas muslim, senantiasa bergerak dinamis, yang pada muaranya memberikan spektrum tersendiri dalam membuka wawasan dan intelektual Islam.
Sebagai langkah nyata dalam membangun peradaban Islam yang madani melalui sinergi dan pemberdayaan pemuda, serta peluang pengoptimalan masjid di area DKI Jakarta dan sekitarnya, maka YISC Al Azhar dan Karisma Universitas Al-Azhar menyelenggarakan acara Dialog Kepemudaan antar civitas, komunitas dan takmir masjid dengan tema “Mengembalikan Masjid sebagai Sentra Kejayaan Umat Islam”.
Acara dilaksanakan besok Minggu, tanggal 15 Oktober 2017 bertempat di Auditorium Arifin Panigoro Komplek Masjid Agung Al Azhar.
Panitia berharap dengan terselenggaranya acara tersebut, dapat menggerakkan para pemuda baik civitas maupun komunitas, untuk keberlanjutan dakwah melalui sinergi dengan takmir masjid dalam upaya memakmurkan lebih banyak masjid di sekitar rumah. Sehingga, tercapai tujuan strategis untuk dapat mereposisikan kembali masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah namun juga sentral dakwah umat islam.
Dalam Acara dialog kepemudaan akan dikemas dengan dialog yang sangat menarik dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif yang akan berbagi ide atau gagasan diantaranya bapak Adhyaksa Dault (Ketua Kwartir Nasional Pramuka Periode 2013-2018), Ustadz Hari Sanusi (Pembina Relawan Sahabat Tauhid Masjid Darut Tauhid Cipaku), dan Ustadz Miftahudin (Pemateri Tetap Kajian Lepas Kerja Masjid Darut Tauhid Cipaku). Serta akan ada sesi sharing dari perwakilan komunitas-komunitas diantaranya dari YISC Al-Azhar, RISKA dan RICMA. “Dan kini saatnya pemuda menjadi agen perubahan untuk masyarakat muslim yang madani “. (Dwi)