Sunday , 20 April 2025
Home / CSR / Komitmen Budidaya Ikan dan Sejahterakan Nelayan, Ini Deretan Sepak Terjang Grup MIND ID

Komitmen Budidaya Ikan dan Sejahterakan Nelayan, Ini Deretan Sepak Terjang Grup MIND ID

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID memiliki sejumlah program budidaya ikan dalam upaya menyejahterakan masyarakat. Hal ini merupakan langkah Grup MIND ID dalam menjalankan rehabilitasi lingkungan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Grup MIND ID terus berupaya menggerakkan ekonomi masyarakat melalui program-program TJSL di berbagai sektor, salah satunya melalui budidaya perikanan,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.

Grup MIND ID PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) misalnya, yang telah melakukan budidaya ikan jurung hingga 2025 mendatang. Program budidaya PT Inalum yang sudah berjalan sejak 2021 ini telah dilakukan melalui tujuh program utama, yaitu Pemijahan, Pembangunan Laboratorium, Pembangunan Kolam (seperti kondisi alamiah Sungai Asahan), Pemeliharaan Induk, Pelepasliaran, serta Pendampingan Sertifikasi dan Penjualan.

Untuk melestarikan ikan jurung di habitat asalnya, PT Inalum bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Asahan dan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Mutiara Sungai Asahan untuk melakukan upaya budidaya. Dalam proses konservasi, ada tiga jenis ikan jurung yang dibudidaya, yaitu tor soro, tor tambroides, dan tor douronensis.

BACA JUGA:

MIND ID Sabet Penghargaan Perusahaan Komunikasi Paling Berkelanjutan di Sektor Energi dan Pertambangan

Dari ketiga jenis tersebut, tor soro merupakan spesies yang berhasil dibudidayakan UPR Mutiara Sungai Asahan melalui pemijahan semi buatan pada September 2021. Budidaya itu menghasilkan 1.000 ekor. Bahkan hingga April 2023, benih ikan tersebut sudah berukuran 7-10 cm.

Selain untuk melestarikan ikan yang menjadi endemik lokal, ikan yang disebut sebagai ikan dewa oleh masyarakat Batak di Sumatera Utara ini juga bernilai ekonomi tinggi karena peminatnya cukup banyak.

Ikan jurung banyak diminati di pasar perikanan karena ukurannya yang cukup besar dan rasanya yang enak. Ikan ini juga menjadi salah satu bahan dasar menu kuliner masyarakat suku Batak di Sumatera Utara ketika melakukan upacara-upacara adat.

Harga ikan jurung dalam keadaan hidup bisa mencapai Rp1 juta rupiah per kilogram. Sementara ikan jurug dalam keadaan mati bisa dijual Rp350.000 per kilogram.

Sementara itu, Grup MIND ID PT Timah Tbk telah melakukan budidaya ikan air tawar di Pemali (Kabupaten Bangka) serta budidaya kakap dan siput isap di Desa Kobel, Kecamatan Kundur (Kabupaten Karimun). PT Timah Tbk menggandeng Pokdakan Maju Bersama untuk melaksanakan budidaya siput isap berdasarkan potensi lokal yang dimiliki.

Hasilnya, masyarakat memperoleh lebih dari 20 kilo saat panen perdana. Jumlah tersebut sebenarnya juga masih dibatasi untuk menjaga perkembangan budidaya tetap terjaga dengan baik.

Selain budidaya perikanan, PT Timah Tbk juga terus berupaya menggerakkan ekonomi masyarakat melalui berbagai sektor, seperti pertanian. PT Timah Tbk mendukung budidaya garam di Desa Padang (Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur), budidaya cabai di Bangka Selatan, budidaya nanas badau di Desa Badau (Kabupaten Belitung), serta Program Budaya Menawan (budidaya ayam Arab dan merawang berwawasan lingkungan) di Desa Air Belo dan Desa Air Limau (Kabupaten Bangka Barat).

Selanjutnya Grup MIND ID PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Rumah BUMN Bukit Asam, TUK PROFISH, dan Mbah Kidjo Farm mengadakan pelatihan budidaya perikanan dan sertifikasi kompetensi skema budidaya perikanan-pembenihan ikan. Sebanyak 20 peserta binaan PT Bukit Asam Tbk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di Desa Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan ini.

Budidaya perikanan air tawar diperlukan karena tingginya permintaan ikan. Budidaya ikan air tawar mudah dikembangbiakkan, sehingga pasokannya lebih pasti tanpa harus menunggu hasil panen dengan bergantung pada musim dan gelombang laut.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta pelatihan dapat membentuk unit usaha perikanan di Tanjung Agung. Nantinya, saat panen bibit ikan bisa dikelola bersama-sama dengan Karang Taruna sebagai pasar utama, sehingga panen dan jual tetap di tempat yang sama sesuai sertifikasi yang sudah dibentuk karena pasar harus terstruktur.

Sementara itu, Grup MIND ID PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyelenggarakan lomba mancing di perairan Pulau Gee. Sebanyak 75 orang yang terdiri dari karyawan, tenaga ahli daya (TAD), serta masyarakat setempat, mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan bulan K3 yang diselenggarakan lewat Health Safety Security and Environment (HSSE) Antam Maluku Utara ini dilakukan untuk mengetahui hasil laut di sekitar wilayah operasional. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat melihat potensi wilayah pulau perairan Gee yang bisa digunakan untuk melakukan aktivitas melaut.

BACA JUGA:

Grup MIND ID Targetkan Reklamasi Ratusan Hektar Lahan Bekas Tambang

Komitmen pelestarian keanekaragaman hayati ini dilakukan  untuk meminimalkan dampak dengan mengelola, merehabilitasi, dan memantau lingkungan. Selain itu, juga dapat memberikan manfaat bagi  masyarakat dan komunitas.

Saat ini, ekosistem perairan bawah laut Pulau Gee masih terjaga. Hal itu dilihat dari banyaknya hasil tangkapan ikan hingga 3-7 kilo per ekor yang meliputi bobara, ikan dasar, ikan kerapu, dan beberapa jenis lainnya.

Lebih lanjut, PT Antam Tbk juga membangun rumpon yang menjadi alat penangkap ikan paling direkomendasikan. Rumpon berbentuk karang buatan yang ditujukan sebagai rumah dan tempat berkumpul ikan di dasar laut.

Rumpon juga tergolong ramah lingkungan karena proses penggunaanya tidak menyakiti ikan dan lingkungan, melainkan melokalisasi ikan-ikan yang ditargetkan. Rumpon dibuat menggunakan jenis barang-barang dasar di laut, seperti ban, dahan, ranting pohon, dan barang lainnya.

Nantinya, keberadaan rumpon di sekitar Pulau Gee akan membantu nelayan dalam upaya menjangkau ke perairan yang lebih dekat tanpa memerlukan biaya besar. Rumpon juga andil dalam mencegah terjadinya destruktif fishing yang disebabkan oleh bahan peledak dan racun, sehingga produksi ikan meningkat tanpa merenggut dan mencemari kehidupan laut.

Tak ketinggalan, Grup MIND ID PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Departemen Community Economic Development (CED) terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat asli Papua. Hal itu dilakukan melalui budidaya ikan nila dengan media keramba jaring apung.

Dari hasil uji coba pada pekan pertama November 2017 berhasil panen untuk pertama kalinya setelah 4 bulan pemeliharaan. Selain nila, bibit yang ditebar adalah benih ikan lele dan ikan mas.

Selain budidaya ikan, PTFI juga melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk merawat dan memberi makan rutin, sehingga budidaya bisa berhasil dilaksanakan. Hal ini otomatis akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat. (Rama Julian)

Foto: Dok MIND ID

About Resourcesasia

Resources Asia.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan (ebt), industri penunjang, lingkungan, CSR, perindustrian dan lainnya.

Check Also

MIND ID Komitmen Kembangkan Talenta Unggul Perkuat Hilirisasi

RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID mempertegas komitmennya dalam memperkuat pembangunan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *