RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor (kumulatif) produk pertambangan selama Januari – April 2024 turun paling tajam jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan kinerja ekspor produk tambang dan lainnya pada kurin waktu tersebut ambles 17,22 persen menjadi USD15,88 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD19,18 miliar.
BACA JUGA:
Final OlympiAR 2024, Lima Tim Unggulan Siap Adu Gagasan Pertambangan Berkelanjutan
Sementara secara kumulatif total nilai ekspor pada periode tersebut sebesar USD81,92 miliar. Nilai ekspor nasional ini turun 5,12 persen jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai USD86,35 miliar.“Sektor pertambangan dan lainnya menjadi pendorong utama atas turunnya kinerja ekspor Januari 2024 dengan andil sebesar 3,82 persen,” kata Pudji daa konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Sementara itu ekspor industri pengolahan secara kumulatif turun 1,97 persen dari USD60,51 miliar menjadi USD59,31 miliar. Sedangkan satu-satunya kelompok yang mencatat kinerja positif ekspornya adalah pertanian, kehutanan dan perikanan.
“Ekspor produk ini naik 6,90 persen pada periode Januari – April 2024 menjadi USD1,48 miliar dari sebelumnya USD1,38 miliar,” ujar dia. (RA)
Foto: Ist