Resourcesasia.id, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Posko Nasional Sektor ESDM melaporkan hingga H+3 Idul Fitri 1438 H (28 Juni 2017), stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dalam posisi aman, begitu pula dengan kondisi pasokan listrik nasional.
Dilaporkan posko, pada tanggal 28 Juni 2017 kondisi stok BBM dan LPG aman dan berjalan normal dengan ketahanan stok antara 21-38 hari, begitupun dengan pasokan listrik, secara keseluruhan cadangan operasi daya mampu pasokan listrik nasional sebesar 4,5 GW.
Posko nasional sektor ESDM akan terus mengawal kondisi BBM, LPG dan pasokan listrik selama arus balik Idul Fitri 1438 H dan memastikannya pada kondisi aman. Tidak hanya itu, posko juga menyampaikan antisipasi bencana geologi dan bersiaga 24 jam untuk menerima keluhan serta informasi dari masyarakat.
Secara rinci, ketahanan stok BBM dan LPG dengan rincian sebagai berikut: Premium: 20,7 hari; Solar: 26,6 hari; Pertalite: 23,4 hari; Kerosene: 113,9 hari; Pertamax: 23 hari; Pertamax Turbo: 31,9 hari; Pertamina Dex: 38,4 hari; LPG: 18,6 hari dan Avtur 28,4 hari.
Untuk ketenagalistrikan, pada periode beban puncak 28 Juni 2017 siang secara keseluruhan daya mampu pasok nasional adalah sebesar 25.137,93 MW dengan beban puncak sebesar 20.675,44 MW, sehingga terdapat cadangan operasi sebesar 4.462,49 MW. Dari 23 sistem kelistrikan yang ada, 20 sistem dalam kondisi listrik normal, hanya 3 sistem dalam posisi siaga, yakni Sistem Sorong-Papua (cadangan operasi 67,72 MW), Sistem Jayapura (cadangan operasi 33,34 MW), dan Sistem Sumatera Bagian Tengah (cadangan operasi 75,40 MW).
Terkait antisipasi bencana geologi, hingga hari ini Gunung Sinabung masih berada pada tingkat aktivitas level IV (Awas), terjadi 1 kali gempa letusan dengan amplitude 113 mm dan lama gempa 326 detik, 14 kali gempa guguran, 4 kali gempa Low Frequency (LF) dan 1 kali gempa hybrid.
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak, jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama di sekitar aliran Sungai Laborus untuk waspada apabila sewaktu-waktu bendungan jebol karena tidak dapat menahan volume air yang mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.
Sementara itu terdapat 17 gunung api dalam tingkat aktivitas level II (Waspada), yaitu: G.Karangetang, G.Lokon, G.Rinjani, G. Soputan, G. Sangeanapi, G. Rokatenda, G. Dukono, G. Ibu, G.Gamkonora, G. Gamalama, G. Banda Api, G. Semeru, G.Bromo, G. Anak Krakatau, G.Dempo, G.Marapi dan G.Kerinci. Ke-17 gunung tersebut pada bulan Juni 2017 tingkat aktivitasnya masih level II (Waspada), tidak ada kejadian bencana yang mengakibatkan korban harta dan korban jiwa. (Dwi)
Foto: Ist